, semua berawal ketika Unverdi memberikan uang penjualan mobil kepada Cimen supaya dibawa ke kantor. Namun mendapat uang sebanyak itu dari bosnya, Cimen langsung menghilang.Setelah beberapa lama, pelaku dilaporkan bisa dihubungi. Kepada Unverdi, Cimen mengaku dia sudah menyerahkan uang itu ke rentenir besar, setelah diketahui dia juga punya banyak utang.[caption id="attachment_435407" align="alignnone" width="400"] Ibrahim Unverdi (Foto: The Sun/Newsflash)[/caption]Unverdi kemudian mengeklaim, dia diberi tahu salah satu staf Cimen sudah membeli air liur penderita Covid-19. Unverdi mengaku Cimen hendak mencampurkan ludah ke minumannya sebelum mencuri. Untungnya, dia tidak meminumnya."Ini pertama kalinya ada teknik membunuh seaneh itu. Untungnya, saya tak sampai sakit. Tuhan bersama orang baik," paparnya.Si pemilik gerai mobil melanjutkan, Cimen menjadi marah karena dia mengumbar kejadian itu ke media, dan mulai menerima ancaman darinya.Pelaku bahkan disebut sampai mengirimkan pesan berbunyi "Saya mungkin tak bisa membunuhmu pakai virus. Tapi saya akan menembakmu tepat di kepala!"Unverdi berujar, dia kini berada dalam perlindungan polisi setelah menunjukkan ancaman itu, yang membenarkan kalau dia berusaha dibunuh dengan virus corona.Dia menuturkan, sekarang sudah melaporkan mantan pegawainya dengan tuduhan upaya pembunuhan dan perilaku mengancam.Kini, Cimen pun diburu polisi. "Lebih baik dia mencoba membunuh saya daripada menginfeksi saya memakai virus," katanya. Unverdi berkata, ayah dan ibunya menderita penyakit kronis. Jadi jika dia sampai terpapar corona, keluarganya bakal terancam."Setidaknya jika dia menembak saya di bagian dada, saya sendiri yang mati. Tidak perlu dia menjadi orang sejahat itu," kata Unverdi.[caption id="attachment_435408" align="alignnone" width="300"] Dilek, istri Unverdi yang juga mengaku diancam oleh Ramazan Cimen. (Foto: The Sun/Newsflash)[/caption]Sementara istri Unverdi, Dilek, mengaku dia diancam oleh Cimen sehingga terlalu takut untuk meninggalkan rumahnya. The Sun