Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berpandangan virus dapat dikendalikan walaupun varian baru bermunculan. Tedros Adhanom Ghebreyesus mencatat infeksi virus corona global mengalami penurunan untuk minggu ketiga berturut-turut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Senin (1/2/2021) mencatat jumlah infeksi virus corona secara global turun selama tiga minggu berturut-turut.Dalam jumpa pers harian lembaga itu yang dilakukan secara virtual dari kantor pusatnya di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan meski banyak negara masih mengalami peningkatan infeksi COVID-19, akan tetapi ada kemajuan yang menggembirakan.[caption id="attachment_433075" align="alignnone" width="600"] Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: VOA Indonesia)[/caption]Tedros berpandangan virus dapat dikendalikan, bahkan dengan varian baru yang sedang beredar, dan dengan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat seperti menjaga jarak antar individu, mengenakan masker dan menyanitasi dengan rajin, serta mencuci tangan, infeksi dapat dicegah.Tedros juga memperingatkan, bagaimanapun dunia secara global pernah berada pada titik ini sebelumnya, sehingga tidak ada waktu untuk lengah.“Selama setahun terakhir, ada saat-saat di mana hampir semua negara mengalami penurunan infeksi kemudian pemerintah terlalu cepat membuka kembali aktivitas ekonomi, dan individu lengah, sehingga memberikan kesempatan kepada virus datang kembali,” ujarnya.Tedros mengemukakan ketika vaksin diluncurkan di seluruh dunia, penting untuk tetap mengambil tindakan pencegahan agar warga tetap aman dari bahaya virus. Ia menyatakan upaya pengendalian penyebaran virus untuk menyelamatkan nyawa sekarang sekaligus mengurangi kemungkinan munculnya lebih banyak varian.“Itu untuk memastikan vaksin tetap efektif,” kata Tedros lebih lanjut.Dalam briefing itu, Direktur Program Keadaan Darurat WHO Michael Ryan juga menanggapi pertanyaan mengenai tim pimpinan WHO yang saat ini sedang mempelajari asal-usul virus corona dan dugaan awal mengenai kemungkinan hal-hal yang ditemukan di lapangan.Beberapa pakar meragukan bahwa para penyelidik akan mendapatkan temuan setelah sekian lama kasus itu mulai muncul, dan mengingat kerjasama China yang meragukan dalam penyelidikan.Ryan memberikan tanggapan kepada mereka yang menyatakan tidak akan menerima laporan dari tim tersebut atau kemungkian adanya informasi intelijen lain dengan temuan berbeda.“Tidak ada negara lain yang memberikan dokumen, analisis intelijen atau informasi lain kepada WHO. Di sana, kami mencari sendiri informasinya. Kami berada di lapangan dengan para ahli dari 10 negara yang ingin menemukan jawaban. Jika mendapatkan jawaban, jika Anda merasa punya jawabannya, silakan hubungi kami.” kata Ryan lebih jauh.Ryan menyatakan tim yang kini berada di lapangan di China itu tidak hanya mewakili WHO, namun juga masyarakat dunia dan mereka layak mendapatkan dukungan. VOA Indonesia