Ratusan warga dan para pengungsi korban gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat, melaksanakan shalat jumat di tenda darurat. Warga menggelar shalat Jumat (29/1/2021) di tenda darurat, lantaran masjid mereka porak-poranda dan tidak dapat digunakan. Kondisi Masjid Babul Jannah yang terletak di Desa Kayuangin, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, rusak parah pasca diguncang gempa. Sebagian besar dinding masjid telah hilang dan ambruk, sementara atap masjid juga sudah miring dan nyaris jatuh.”Kondisi masjidnya sudah parah, tidak layak lagi, tidak bisa digunakan,” ujar salah satu pengungsi bernama Abdul Jalal.[caption id="attachment_431604" align="alignnone" width="900"] Masjid yang rusak akibat gempa di Majene, Sulbar (Foto: ANTV/ Rasman A. Rahman)[/caption]Karena membahayakan jamaah, ratusan warga yang tinggal di tenda pengungsian pun terpaksa menggelar shalat jumat di tenda darurat dengan beralaskan terpal seadanya. Shalat Jumat yang digelar hari ini pun merupakan shalat Jumat pertama setelah gempa mengguncang Majene pada 15 Januari 2021.Meski dilakukan dengan segala keterbatasan, namun para pengungsi yang mengikuti shalat Jumat tetap khusuk. Khutbah Jumat diisi oleh salah seorang ustadz yang juga merupakan relawan. Para jamaah juga tidak lupa menggelar doa bersama usai shalat agar musibah ini segera berakhir.Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene mencatat masih ada 20.600 warga yang berasal dari Kecamatan Maludan dan Ulumanda tinggal di tenda-tenda pengungsian. Puluhan ribu warga ini terpaksa mengungsi lantaran rumah mereka rusak berat pasca diguncang gempa magnitudo 6,2 pada 15 januari 2021.Rasman Abdul Rahman |Majene, Sulawesi Barat