Presiden Amerika Serikat periode 2020-2024 Joe Biden memilih penduduk keturunan Palestina Maher Bitar untuk menjabat Dewan Keamanan Nasional (NSC), Bidang Intelijen. Bitar juga menjadi penasihat umum fraksi bagi anggota Partai Demokrat, khususnya anggota Komisi Intelijen di Dewan Perwakilan.Dia juga menjadi salah satu orang memegang peran penting dalam upaya pemakzulan Donald Trump."Saya sangat kagum melihatnya menduduki jabatan baru itu. Dan tentu saja kami akan merindukannya di komisi," kata Ketua Komisi Intelijen DPR AS dari Fraksi Demokrat. Adam Schiff, seperti dikutip dari rri.co.id, yang melansir dari Politico, Rabu (27/1/2021),Schiff juga menjelaskan, Bitar juga sempat menjadi Direktur Urusan Wilayah Pendudukan Israel di Palestina NSC, tepatnya dalam masa pemerintahan Presiden Barack Obama.Bitar juga pernah bekerja di Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina (UNRWA) di Yerusalem.Dalam masa kampanye pemilihan presiden AS pada Agustus 2020, Biden menyatakan akan merangkul masyarakat keturunan Arab dalam pemerintahannya.Biden menyatakan hal itu dilakukan untuk melawan pandangan miring terhadap masyarakat keturunan Arab.Sebelumnya, Joe Biden juga menunjuk seorang perempuan keturunan Palestina, Reema Dodinher, sebagai staf Gedung Putih.Hal ini membuat Reema menjadi keturunan Palestina pertama yang menduduki jabatan itu.Biden mendapuk Reema sebagai Wakil Direktur Urusan Hukum Gedung Putih. Selama ini dia bekerja menjadi staf di Kongres AS di Capitol Hill.Keluarga Reema berasal dari Dura, dekat kota Hebron, Tepi Barat, yang diduduki Israel. Orang tuanya adalah warga Yordania dan Palestina yang memutuskan pindah ke AS.
Presiden AS Joe Biden Pilih Warga Keturunan Palestina untuk Jabatan di Intelijen
Rabu, 27 Januari 2021 - 21:22 WIB
Baca Juga :