Akibat sungai meluap, jembatan penghubung antar kecamatan di Kabupaten Sumedang mengalami kemiringa. Baut-baut penghubungnya renggang hingga jembatan terlihat miring dan nyaris ambruk. Kendaraan terpaksa melintasi sungai untek menyeberang.
Hujan yang mengguyur wilayah Sumedang membuat sungai Cisaar mengalir sangat deras, hingga menggerus jembatan penghubung dua kecamatan yang berada di Dusun Cibengkung, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
[caption id="attachment_429836" align="alignnone" width="600"] (Foto: Lutfi)[/caption]
Jembatan dengan panjang 36 meter dengan lebar 3 meter itu mengalami sejumlah kerusakan. Tiang pondasi bergeser, baut-baut baja penghubung renggang, mengakibatkan kondisi jembatan terlihat miring dan seperti akan ambruk.
[caption id="attachment_429837" align="alignnone" width="600"] Salah satu pondasi jembatan ambrol tergerus air saat sungai meluap Sabtu (23/1/2021) lalu. (Foto: Lutfi)[/caption]
[caption id="attachment_429838" align="alignnone" width="600"] (Foto: Lutfi)[/caption]
Akibatnya aktifitas warga jadi terhambat. Beberapa jenis kendaraan terlihat memaksa melintasi langsung sungai, namun hanya kendaraan tinggi saja seperti truk dan mobil pick up. Sementara kendaraan rendah dan sepeda motor terpaksa harus putar balik, meski ada saja beberapa pengendara motor yang nekat melintasi jembatan yang nyaris ambruk itu.
[caption id="attachment_429839" align="alignnone" width="600"] Tetap masih ada yang nekat melintasi jembatan (Foto: Lutfi)[/caption]
Selain mengakibatkan kerusakan pada jembatan, meluapnya sungai Cisaar juga mengakibatkan longsoran tebing di 8 lokasi. Salah satunya di Dusun Cirendang yang mengakibatkan 6 rumah tertimpa longsor pada Sabtu (23/1/2021) sore lalu.
Lutfi Setia Rafsanjani | Sumedang, Jabar