Uni Eropa Sambut Gembira Joe Biden Jadi Presiden AS

Presiden Dewan Eropa Charles Michel. (Foto Reuters). (Foto : )

Para pejabat tinggi Uni Eropa mengaku lega dengan dilantiknya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Rabu (20/1/2021) pagi waktu setempat. Para pejabat tinggi Uni Eropa menyebut dunia telah berubah setelah 4 tahun Donald Trump menjabat Presiden AS dan hubungan trans-Atlantik akan berbeda di masa depan.“Fajar baru di Amerika ini adalah momen yang telah lama kami tunggu-tunggu. Sekali lagi, setelah empat tahun yang panjang, Eropa memiliki teman di Gedung Putih,'' kata Presiden Komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen, kepada anggota parlemen Uni Eropa, seperti dilansir dari VOA Indonesia.“Amerika Serikat telah kembali dan Eropa siap untuk terhubung kembali dengan mitra lama dan yang bisa dipercaya untuk menghidupkan kembali aliansi yang kita cintai,'' sambungnya.Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan bahwa hubungan trans-Atlantik telah sangat menderita dalam empat tahun terakhir. Pada tahun-tahun tersebut, dunia telah tumbuh lebih kompleks, menjadi kurang stabil dan lebih sulit diprediksi.“Kita memiliki perbedaan pendapat dan perbedaan-perbedaan itu tidak akan menghilang begitu saja. Amerika tampaknya telah berubah, dan bagaimana hal itu dipersepsikan di Eropa dan seluruh dunia juga telah berubah, '' kata Michel.Pria yang sering melontarkan kritik terbuka kepada AS sewaktu Donald Trump menjabat sebagai Presiden ini menambahkan, orang-orang eropa harus memperjuangkan nasibnya sendiri.“Bahwa kita, orang-orang Eropa harus memperjuangkan nasib sendiri, membela kepentingan kita dan mempromosikan nilai-nilai kita,” ujar Michel.Ia menegaskan bahwa Uni Eropa menentukan jalannya sediri dan tidak menunggu izin untuk mengambil keputusannya sendiri. Sebelumnya, para pemimpin Uni Eropa telah mengundang Biden ke sebuah pertemuan puncak di Brussels, yang berlangsung bersamaan dengan pertemuan tingkat tinggi NATO.Michel mengatakan prioritas Uni Eropa adalah mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19 dan perubahan iklim, membangun kembali ekonomi global dan meningkatkan hubungan keamanan dengan AS. VOA Indonesia