Formasi Baru AC Milan Usai Kedatangan Mario Mandzukic dan Soualiho Meite

Mario Mandzukic merapat ke AC Milan Januari 2021 jugling (Foto : )

Formasi baru AC Milan usai kedatangan Mario Mandzukic dan Soualiho Meite. Pelatih Stefano Pioli kini mempunyai dua opsi baru formasi Rossoneri menyusul kedatangan Soualiho Meite & Mario Mandzukic. AC Milan sangat jeli melihat peluang emas mendapatkan pemain berkualitas dengan harga murah. Bahkan manajemen Rosonerri berhasil mendapatkan dua pemain berkualitas dengan cuma cuma alias gratis di transfer window Januari 2021. AC Milan bergerak cepat untuk mengamankan jasa dua pemain berpengalaman di bursa transfer Liga Italia, kali ini. Direktur Teknik Paolo Maldini berhasil memboyong Soualiho Meite dari Torino dan mantan striker Juventus Mario Mandzukic yang sudah menganggur selama 10 bulan ke San Siro. Meite dan Mandzukic kini menjadi kekuatan baru pelatih Stefano Pioli setelah resmi bergabung dengan AC Milan. Stefano Pioli kini bisa menyiapkan strategi baru dengan dua pilihan skema permainan / formasi baru AC Milan. Selama ini Stefano Pioli bisa dengan leluasa mengatur formasi dengan pakem 4-2-3-1 yang selama ini diperagakan Rossoneri di Serie A.  Pioli kerap mengandalkan 2 gelandang bertahan dan 1 striker, karena keterbatasan skuat yang dimiliki. Klub elite Liga Italia, AC Milan sukses mendatangkan dua pemain berkualitas Striker Mario Mandzukic dan Soualiho Meite. Kedatangan kedua pemain ini membuat Stefano Pioli memiliki peluang besar untuk melakukan perubahan besar pada pakem formasi mereka. Dengan kedatangan pemain baru yang bergabung dengan AC Milan di bursa transfer Januari 2021, Stefano Pioli selaku Allantore memiliki opsi yang lebih banyak untuk mengubah skema Rossoneri. Sebagaimana yang diketahui, klub yang juga berjuluk Il Diavolo Rosso itu sukses memboyong Soualiho Meite dari Torino. Rossoneri resmi memboyong pemain kelahiran Prancis, 26 tahun silam itu lewat status pinjaman plus opsi pembelian di akhir musim. Nama terbaru amunisi yang akan merapat ke publik San Siro ialah bomber pengangguran asal Kroasia, Mario Mandzukic. Mantan striker Juventus ini didapatkan dengan Cuma Cuma alias gratis karena Mandzukic sudah cukup lama menganggur. [caption id="attachment_427872" align="alignnone" width="900"] Nama Mario Mandzukic diklaim tepat untuk mengisi kekosongan lini serang andai kata Rosonerri ditinggalkan Zlatan Ibrahimovic suatu saat nanti. (Foto : AC Milan)[/caption] Sejumlah portal media Italia telah mengklaim striker 34 tahun itu resmi menjadi milik Rossoneri. Mario Mandzukic mau menerima tawaran kontrak dari AC Milan lewat durasi masa bakti selama enam bulan dan opsi perpanjangan kontrak 1 tahun berikutnya. Mantan penyerang Juventus itu telah vakum tidak bermain sepak bola selama 10 bulan atau sejak Maret 2020. Mandzukic didatangkan Rossoneri dengan status free transfer alias tanpa biaya sepeserpun. Alasan mengapa AC Milan mendatangkan Mario Mandzukic ialah untuk menjadi pengganti dari Zlatan Ibrahimovic. Atau berduet dengan Ibra jika memungkinkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa AC Milan sangat bergantung pada sosok Ibrahimovic. Kemampuan Ibra dalam menjebol jala tim lawan tidak termakan oleh umur meski usianya telah menginjak 39 tahun. Meskipun demikian, seiring usia sang bomber asal Swedia yang menua, AC Milan memahami bahwa tak lama lagi Ibrahimovic bisa meninggalkan publik San Siro. Entah cidera karena usia tua, atau hengkang ke klub lain atau memutuskan untuk gantung sepatu. Kondisi tersebut membuat klub mau tak mau mencari penggantinya dengan kualitas yang setara. Nama Mario Mandzukic diklaim tepat untuk mengisi kekosongan lini serang andai kata Rosonerri ditinggalkan Zlatan Ibrahimovic suatu saat nanti. Dengan bergabungnya dua amunisi anyar ini, Stefano Pioli memiliki opsi untuk mengubah pakem formasi mereka. Sejauh ini Rossoneri di bahwa kemudi Stefano Pioli nyaris tak mengubah pakem 4-2-3-1. [caption id="attachment_427830" align="alignnone" width="900"] Mario Mandzukic sudah berlatih bersama Stefano Pioli sejak bergabung dengan AC Milan. Mandzukic akan mengenakan jersey No.9, sebuah nomor yang dalam satu dekade terakhir kehilangan magisnya sepeninggal Filippo Inzaghi. (Foto : AC Milan)[/caption] Penggunaan dobel pivot plus sosok ujung tombak penyerangan tim menjadi ciri khas dari AC Milan musim ini. Namun dengan kedatangan dari Mandzukic dan Meite, formasi tersebut dapat berevolusi menjadi pola menyerang 4-3-3 maupun 4-4-2.

  1. Formasi 4-4-2
Sebagaimana yang diketahui, AC Milan memiliki peluang besar untuk menduetkan dua bomber maut mereka, Mario Mandzukic dan Zlatan Ibrahimovic. Duo striker tua ini akan mewarnai skuat AC Milan di masa depan. Ibrahimovic memang terkenal sebagai pemain yang tak pernah tergantikan posisinya sebagai ujung tombak penyerangan tim. Namun beda halnya dengan Mandzukic, di mana striker 34 tahun itu bisa menjadi tandem yang sepadan bagi King Zlatan. Tak statis hanya bergerak di ujung tombak penyerangan tim, Mandzukic mampu bermain sama baiknya dengan pemain sayap, yakni menyisir sisi sayap Rosonerri. Meski memiliki perawakan yang beda jauh dengan Ibra, namun Mandzukic memiliki fleksibilitas bermain yang luar biasa hebat. Skema bermain tersebut bukan kali pertama dilakukan olehnya, mengingat saat bermain sebagai striker Juventus, Mandzukic kerap beroperasi di posisi sayap.
  1. Formasi 4-3-3
Selain formasi dengan mengandalkan dua sosok striker di lini depan, penggunaan tiga penyerang juga bisa digunakan oleh Stefano Pioli. Titik tumpuan penyerangan tetap menjadi milik Zlatan Ibrahimovic. Sedangkan diposisi sayap kanan dan kiri bisa menjadi kekuasaan dari Ante Rebic maupun Mario Mandzukic. Dua nama terakhir memiliki fleksibiltas permainan yang sama baiknya, terlebih baik Rebic dan Mandzukic memiliki chemsitry yang padu kala membela Timnas Kroasia. [caption id="attachment_427831" align="alignnone" width="977"] AC Milan mendapatkan striker asal Kroasia Mario Mandzukic dengan gratis. Mario Mandzukic akan berduet dengan Zlatan Ibrahimovic di lini depan Rosonerri. (Foto : AC Milan)[/caption] Tentu jika skema 4-3-3 dipakai oleh Pioli, maka dia harus mengorbankan salah satu pemain yang selalu beroperasi di lapangan tengah AC Milan, di mana sejauh ini situasi overload menjadi pilihan utama Pioli. Hakan Calhanoglu dapat bermain di posisi lapangan tengah yang bakal diapit lewat pergerakan Franck Kessie dan Bennacer. 
  1. Posisi Franck Kessie Tak Sepenuhnya Aman
Nama Soualiho Meite memiliki tujuan awal didatangkan ke AC Milan sebagai penerus dari Franck Kessie. Namun hal ini tak menjadi jaminan bahwa Meite akan terus menjadi ban serep atau pemain cadangan dari Kessie. Memiliki pola permainan yang mirip, membuat talenta 26 tahun itu berpotensi menjadi saingan baru Franck Kassie. Pasalnya determinasi tinggi plus memiliki insiting membantu serangan yang bagus menjadi nilai lebih pemain kelahiran Prancis itu. Jika Kessie tak mampu mempertahankan konsistensi permaiannnya, maka posisinya siap-siap saja tergeser dan diambil alih oleh Soualiho Meite. Selain Soualiho Meite dan Mario Mandzukic, Paolo Maldini dikabarkan selangkah lagi mendapatkan Fikayo Tomori, bek muda Chelsea. Kini AC Milan makin berpeluang merebut gelar juara Liga Italia musim 2020-2021. AC Milan kini memimpin klasemen sementara Liga Italia dengan nilai 43 dari 13 kali menang 4 kali seri dan hanya sekali kalah dari 18 pertandingan.