Malam-malam, warga Kecamatan Ulumanda dan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terpaksa menginap di sejumlah tenda pengungsian. Mereka takut ada gempa susulan bila mesti berada di dalam rumah. Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Majene, Sirajuddin, mengatakan saat ini jumlah warga yang mengungsi mencapai sekitar 17.000 orang, sementara proses pendataan masih terus dilakukan."Saat ini data yang masuk sebanyak kurang lebih 17.000 orang mengungsi dan masih terus dilakukan pendataan. Pengungsi tersebut berasal dari dua kecamatan yakni kecamatan Ulumanda dan Malunda" kata Sirajuddin, Jumat (15/1/2021) malam, seperti dikutip dari Kumparan.Di Majene, 8 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Sulbar.Terdapat 25 titik pengungsian di Majene, 15 di antaranya sulit dijangkau karena kondisi medan jalan. Pihak BPBD setempat masih tetap fokus menyalurkan logistik ke beberapa tenda pengungsian.Namun kondisi di pengungsian saat ini masih kekurangan terpal dan tenda karena warga yang mengungsi.Kondisi kecamatan Malunda saat ini sepi bak daerah tak berpenghuni. Yang terlihat hanya hewan lalu lalang di jalanan.Warga yang berada di pengungsian saat ini trauma dan histeris utamanya anak-anak, ibu-ibu dan langsir karena gempa terjadi saat mereka tidur pulas.Mereka saat ini menunggu bantuan dari pemerintah. Utamanya makanan siap saji.Kondisi di Malunda, Majene, hingga Tapalang Mamuju sempat diguyur hujan deras. Warga di pengungsian yang mengandalkan tenda tampak kehujanan.
Takut Gempa Susulan, Malam-malam 17 Ribu Warga Tidur di Tenda Pengungsian
Sabtu, 16 Januari 2021 - 02:33 WIB
Baca Juga :