Kemunculan seorang ulama Syiah di atas mimbar terbuat dari emas senilai USD1 juta (Rp 14 miliar) telah memicu kemarahan yang meluas di Irak, di saat negara itu sedang menderita krisis keuangan yang mencekik rakyat. Seperti diberitakan Gulf News , Senin (11/1/2021), mimbar emas itu dibuka Istana Zahraa, Baghdad, telah menimbulkan kemarahan terhadap ulama Syiah Hussainiya di media sosial, dan warganet menyerukan diberikannya sumbangan seharga mimbar itu kepada orang-orang miskin.[caption id="attachment_424580" align="alignnone" width="600"] Seorrang ulama Syiaf sedang berada di atas mimbar emas (Foto: Gulf News/Elaph online newspaper)[/caption]Mimbar biasanya terbuat dari kayu berukir, batu, atau bata. Selain membuat pembicara terlihat oleh para jemaah, mimbar juga membantu memperkuat suara pembicara. Di zaman modern, mikrofon juga digunakan untuk tujuan ini.Mimbar tradisional adalah elemen umum arsitektur masjid Islam di seluruh dunia.Ulama Syiah Ali Al Talqani pekan ini menyampaikan ceramah agama dari mimbar itu, menandai peringatan wafatnya Fatima Az Zahra, putri bungsu Nabi dari Khadijah, di hadapan puluhan orang.Para pendukung pemimpin gerakan Sadrist menyerang hussainiya pada Minggu (10/1/2021), menutupnya dengan paksa dan membongkar mimbar. Sementara belum ada sikap yang dikeluarkan oleh otoritas tertinggi Syiah di Irak, Ali Al Sistani, terkait mimbar itu, apakah konsisten atau bertentangan dengan ajaran Islam.Gerakan Sadrist belum mengumumkan bagaimana mereka akan bertindak dengan emas dan batu mulia yang tersemat mimbar tersebut, dan di mana benda itu kini berada.Aktivis Hassan Al Haj menulis: “Salah satu politisi setia ditanya, suatu hari, tentang biaya pembangunan masjid seluas 6.000 meter persegi di daerah paling bergengsi di Baghdad, yang menelan biaya $ 36 juta, dan dia menjawab bahwa itu adalah sumbangan dari orang percaya, semoga Tuhan membalasnya. "Najia Sadiq menganggap mimbar itu mewakili "pencuri agama." Abdul Latif Mohsen bertanya: "Mengapa Anda terkejut, ketika Syirazi adalah sekte Syiah terkaya dan uang yang datang kepada mereka sangat besar dan mereka adalah satu-satunya yang memiliki jumlah saluran satelit terbesar di Irak dan dunia? "Maysa Al Azzawi berkomentar, “Apakah Nabi Muhammad pernah naik mimbar bertatahkan emas? Bagaimana dia meyakinkan orang miskin dengan asketisme, kesabaran dan permohonan kepada Tuhan, dan sekarang Syiah membangun platform yang dapat mengakhiri kelaparan sekelompok besar orang? “Abu Mohammed mengungkapkan ketidakpuasannya. Dia berkata: "Dia duduk di atas panggung emas sampai dia memanggil orang-orang untuk pertapaan dan kesalehan, dan diakhiri dengan doa bagi yang miskin dan membutuhkan."Rafid berkata, "Sepotong kecil makanan di dalam perut orang yang lapar lebih baik daripada membangun seribu masjid." Gulf News