Warga Jepang melakukan upacara mandi air es untuk mendoakan agar pandemi virus corona segera berakhir dalam ritual Shinto di kuil Tokyo Hari Minggu (10/1/2021). Pria yang mengenakan pakaian tradisional sepinggang, sementara perempuan berjubah putih. Mereka bertepuk tangan dan bernyanyi sebelum pergi ke pemandian air es selama ritual Shinto di kuil Tokyo untuk memurnikan jiwa dan berdoa.
Seperti dilaporkan Reuters, hanya belasan orang yang ambil bagian dalam acara tahunan di Kuil Teppou-zu Inari, yang sengaja diperkecil tahun ini karena krisis Covid-19, dibandingkan awal tahun 2020 yang dihadiri ratusan orang. Penonton juga tidak diizinkan hadir di acara tersebut. Lebih sedikit peserta di ritual Shinto membuat air menjadi sangat dingin, kata peserta bernama Naoaki Yamaguchi."Biasanya peserta lebih banyak dan ini membuat suhu air sedikit lebih hangat. Tapi tahun ini, hanya ada dua belas orang, jadi (hawa dingin) sangat gila," kata pria berusia 47 tahun itu.Kuil menambahkan tema "menangkal epidemi" ke acara tahunan, yang diadakan pada hari Minggu kedua setiap tahun, yang sekarang sudah memasuki tahun ke-66.Usai melakukan latihan pemanasan dan berdoa di bawah langit cerah dengan suhu luar 5,1 derajat Celcius, sembilan peserta laki-laki dan tiga perempuan mandi berisi air dingin yang diisi balok es berukuran besar. "Saya berdoa agar virus corona segera berakhir," kata Shinji Ooi, 65 tahun, yang memimpin kelompok umat paroki 'Yayoikai' di Kuil, setelah ritual.Jepang telah berjuang untuk menahan lonjakan infeksi virus corona baru-baru ini, di mana Tokyo melaporkan 1.494 kasus baru pada Ahad.Pemerintah mengumumkan keadaan darurat terbatas untuk Tokyo dan tiga prefektur tetangganya pada hari Kamis, mencakup sekitar 30% dari populasi negara, dalam upaya untuk membendung penyebaran Covid-19. Reuters