Singapura jadi negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan vaksinasi massal Covid-19. Lalu bagaimana dengan perkembangan negara lain di kawasan ini?
Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang sudah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech pada Desember 2020 lalu.
Negeri pulau itu juga yang jadi pertama melakukan vaksinasi massal yang mulai digelar Jumat (8/1/2021) kemarin.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong adalah orang pertama di Singapura yang divaksinasi. Ia menerima vaksin Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Umum Singapura.
"Ini tidak menimbulkan rasa sakit. Ini efektif. Dan ini penting. Saya berharap warga Singapura akan menerimanya saat kami menggelar program vaksinasi. Kita memiliki jumlah vaksin yang memadai," kata perdana menteri berusia 68 tahun itu kepada wartawan.
[caption id="attachment_423704" align="alignnone" width="900"] Mulai vaksinasi massal, Singapura gunakan vaksin Pfizer-BioNTEch (Foto: Reuters)[/caption]
Lee mengatakan akan ada cukup vaksin untuk semua orang di Singapura, termasuk non warga negara yang tinggal di sana, paling lambat pada kuartal ketiga 2021 atau akhir tahun.
Setelah Singapura mulai melakukan vaksinasi, bagaimana dengan negara lain di Asia Tenggara? Berikut data-data tiap negara:
Indonesia
Sudah ada tiga juta dosis vaksin Sinovac yang berada di Indonesia. Namun hingga kini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan izin penggunaan darurat.
Namun Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat (8/1/2021) tetap optimis, izin penggunaan darurat akan keluar sebelum 13 Januari 2021.
Rencananya pada 13 Januari 2021, Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama di Indonesia yang divaksinasi.
(Baca juga: Ini kata BPOM soal waktu keluarnya izin penggunaan darurat vaksin Sinovac)
Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam sidang pleno menyatakan, vaksin Sinovac adalah suci dan halal.
"Setelah dilakukan diskusi panjang, rapat komisi fatwa sepakat bahwa Vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang diajukan proses sertifikasi oleh Bio Farma hukumnya suci dan halal" kata Ketua Harian Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Soleh.
Meski demikian, untuk mengeluarkan fatwa halal, pihaknya masih menunggu keluarnya izin penggunaan darurat dari BPOM.
Berita terkait: MUI Menyatakan Vaksin Sinovac Adalah Suci dan Halal
Thailand
Pemerintah Thailand telah menandatangani kesepakatan untuk mengimpor 26 juta dosis vaksin AstraZeneca dan juga menyiapkan fasilitas agar vaksin itu dapat diproduksi di dalam negeri.
[caption id="attachment_423700" align="alignnone" width="900"]
Vaksin AstraZeneca akan diproduksi di Thailand (Foto: Reuters)[/caption]
Direncanakan, vaksin AstraZeneca produksi Thailand akan mulai beredar pada Mei 2021. Selain untuk kebutuhan domestik, produksi vaksin juga untuk memasok pesanan dari negara-negara di Asia Tenggara.
Negeri gajah putih itu juga akan menerima 2 juta dosis vaksin Sinovac dalam tiga kali pengiriman pada Februari, Maret dan April.
Fillipina
Sama dengan Indonesia, hingga kini Pemerintah Filipina juga belum mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19.
Namun beberapa pengawal presiden telah menerima vaksin Covid-19 yang tidak disebutkan dari merek apa, pada September 2020.
Manila tengah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan farmasi Amerika, yaitu Moderna dan Arcturus, guna mengamankan pasokan vaksin.
[caption id="attachment_423702" align="alignnone" width="900"]
Vaksin Moderna (Foto: ABC)[/caption]
Pihak regulator juga mengkaji vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat.
Vietnam
Pemerintah Vietnam telah mencapai kesepakatan untuk menerima 30 juta dosis dari AstraZeneca untuk dikirimkan sepanjang tahun.
Seperti yang dilaporkan media setempat pada 4 Januari 2021, Vietnam juga terus bernegosiasi dengan pembuat vaksin lainnya.
Kamboja
Pemerintah Kamboja telah mengamankan pesanan vaksin untuk kebutuhan 3,2 juta warganya lewat fasilitas COVAX/GAVI. Namun belum ada rincian kapan vaksin itu akan datang.
Seperti dilansir kantor berita Agence Kampuchea Press, Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen menyebut, tambahan vaksin akan dipesan dari sejumlah produsen yang tidak disebut namanya.
Laos
Pemerintah Laos telah menerima 2.000 dosis vaksin Sinopharm dari China. Seperti dilansir kantor berita setempat, vaksin itu digunakan untuk para relawan dan tenaga medis garis depan.
[caption id="attachment_423703" align="alignnone" width="900"]
Vaksin Sinopharm buatan China (Foto: EPA)[/caption]
Laos juga akan menerima pesanan vaksin dari Rusia dan dari fasilitas COVAX/GAVI.
Myanmar
Pemerintah Myanmar telah menandatangani pembelian vaksin Covid-19 dari India. Direncanakan, vaksinasi akan dimulai pada Februari 2021, dengan prioritas kelompok tertentu.
Sementara perundingan pengadaan vaksin dari negara lain juga terus berlanjut, termasuk juga dari China.
CNN, VOA Indonesia