Derby Manchester Pertaruhan Gengsi di Semi Final Piala Liga Inggris

Ole Gunnar Solksjaer dan Wan Bissaka (Foto : )

Derby Manchester pertaruhan gengsi di semi final Piala Liga Inggris. Duel seru kembali terjadi antara gelandang Manchester United Fred lawan gelandang Manchester City Kevin De Bruyne. Derby Manchester kali ini terjadi di semifinal Piala Liga Inggris Kamis 7 Januari 2021 dini hari Wib. Duel penentuan antara dua tim yang sama-sama dari kota Manchester yaitu Manchester United melawan Manchester City akan digelar di Old Trafford, Manchester Inggris. Kedua tim akan saling bunuh untuk memperebutkan tiket ke Final Carabau Cup 2020. Pemenang dari Derby Manchester ini sudah ditunggu Torttenham Hotspur di final Piala Liga Inggris. Bagi Manchester United, laga derby semifinal Piala Liga ini adalah mematahkan kutukan semifinal musim lalu yang gagal di semifinal Piala Liga, semifinal Piala FA maupun semifinal Liga Europa. Laga ini menjadi moment penting bagi manajer Setan Merah Ole Gunnar Solskjaer untuk merengkuh trofi pertamanya sejak mengarsiteki The Red Devil. Sebaliknya bagi Manchester City, Derby Manchester kali ini menjadi laga adu gengsi bukan saja demi menunjukkan siapa yang lebih baik di Manchester, namun The Citizen ingin meneruskan dominasi mereka di Piala Liga selama dilatih Pep Guardiola dengan catatan 23 kali bertanding dan hanya dua kali kalah. Ironisnya dua kekalahan Manchester City itu terjadi saat melawan Manchester United, masing-masing pada 2016 dan 2020. Jelas kedua kubu bernafsu untuk memenangkan pertandingan di lolos ke final Piala Liga Inggris. https://www.instagram.com/p/CJsjUatixgX/ Derby Manchester kali ini sangat menentukan karena format kompetisi baru karena pandemi Covid-19 memaksa partai semifinal digelar satu kali saja. Artinya siapapun yang memenangkan pertandingan Kamis dini hari nanti akan melaju ke final menantang Tottenham Hotspur. Itu artinya Pep Guardiola tidak memiliki kesempatan untuk partai balasan di Stadion Etihad seperti yang terjadi musim lalu saat kedua tim berbalas menang di kandang lawan. Manchester City akhirnya lolos ke final karena menang selisih gol atas Setan Merah. Jika selama 2x45 menit skor kedua tim tetap tetap seri, maka pertandingan dilanjutkan ke 2x15 menit babak perpanjangan waktu. Dan jika pertandingan tetap berakhir seri, maka pemenang laga akan ditentukan oleh adu penalti. Tidak seperti pertandingan Liga Primer, partai semifinal Piala Liga Inggris kali ini membolehkan lima pergantian pemain. Dengan catatan hanya tiga pemain pengganti yang boleh masuk pada 90 menit waktu normal, sedangkan dua pemain pengganti lainnya hanya boleh masuk lapangan jika laga diteruskan ke babak tambahan 2x15 menit. Keuntungan Bagi Tuan Rumah Manchester United Atas Manchester City Bagi Manchester United, lima pemain pengganti terasa menguntungkan karena Ole Gunnar Solksjaer memiliki jumlah pemain cadangan lebih banyak dan lebih lengkap. Sebaliknya bagi Manchester City, pelatih Pep Guardiola justru menghadapi masalah serius karena jumlah pemain cadangannya berkurang banyak. Skuat Manchester City  kurang lengkap karena sejumlah pemain mengalami cidera dan terpapar Covid-19. Peluang Manchester United untuk mengalahkan Manchester City kali ini lebih besar. Pasalnya dari statistik pertemuan dan perjalanan kedua tim, United tak terkalahkan dalam tiga pertandingan terakhir melawan City dalam semua kompetisi. Bahkan dua di antaranya dimenangkan oleh Bruno Fernandes dan kawan kawan. https://www.instagram.com/p/CJstVg4iNlk/ Dalam tiga pertemuan tersebut, gawang David de Gea juga tidak mampu dibobol oleh Kevin De Bruynne dan kolega, sehingga MU mampu menjaga cleansheet tak pernah kebobolan. Manchester City hanya berharap catatan statistik dalam 14 pertemuan terakhir keduanya, tim yang bertindak sebagai tuan rumah justru lebih sering kalah. Hanya ada tiga kali pertandingan terakhir yang dimenangkan oleh tuan rumah. Meskipun pernah disingkirkan Manchester City dari semifinal Piala Liga musim lalu, Solskjaer memiliki keyakinan besar Marcus Rashford dan Anthony Martial mampu membalas kekalahan dan memenangkan Derby Manchester kali ini. Apalagi MU sudah 16 kali tampil dalam semifinal Piala Liga Inggris dan sembilan di antaranya berhasil dimenangkan oleh Setan Merah. Selain itu pertemuan bergengsi ini bakal menegaskan performa positif Manchester United yang terus menanjak belakangan ini. Solskjaer ingin mengakhiri kutukan musim lalu tiga kali gagal di semifinal Piala Liga, semifinal Piala FA maupun semifinal Liga Europa. Emyu tidak boleh gagal untuk keempat kalinya.  Keyakinan Solskjaer ini didasarkan kepada pencapaian pasukannya dalam 10 pertandingan liga terakhir tak terkalahkan. Fred dan kawan kawan berhasil menyodok ke urutan kedua klasemen sementara Liga Inggris. Bahkan The Red Devil berpeluang menggusur Liverpool dari pimpinan klasemen karena menyamai poin The Red sebanyak 33 poin serta unggul satu pertandingan untuk menyalip sang juara bertahan. Peluang Manchester United sangat terbuka saat dijamu Burnley pada 12 Januari 2021. "Kami sudah berkembang dalam 12 bulan terakhir sejak semifinal terakhir dalam Piala Liga, jadi ini bukan cuma soal memenangkan semifinal," kata Solskjaer kepada wartawan seperti dikutip Reuters. "Kami percaya diri, tengah dalam performa bagus, jadi tidak ada alasan. Anda bermain guna meraih trofi dan itu membuat Anda lapar memenangkan lebih banyak lagi. Skuad ini sudah fokus dan siap berbuat sesuatu," tandas Solskjaer. Ole Gunnar Solksjaer Waspadai Serangan Balik Mematikan Pep Guardiolla Manchester United bermain imbang 0-0 saat menjamu City dalam pertandingan Liga Premier bulan lalu. Saat itu City mendominasi penguasaan bola. Solksjaer mulai mewaspadai Pep Guardiolla setelah menyaksikan Chelsea digebuk City 3-1 di lanjutan Liga Inggris. Solskjaer kini mencermati formasi serangan balik Guardiola di semifinal Piala Liga Kamis dini hari nanti. "Anda tak pernah tahu sistem apa yang akan dia gunakan tetapi Anda harus bertahan dengan baik. Sulit sekali mempertahankan bola di separuh lapangan mereka, kami harus berani, kompak," sambung Solskjaer. "Dan kami sudah menemukan keseimbangan itu." Kevin De Bruyne sudah pasti bakal diawasi khusus oleh Solskjaer karena pemain inilah yang menjadi otak pemainan City. Kevin de Bruynne bermain cemerlang dengan posisi interimnya sebagai penyerang tengah saat melawan Chelsea yang dilapis oleh Ilkay Gundogan sebagai pengatur lalu lintas di lini tengah. https://www.instagram.com/p/CJq9P5jJ4Yx/ Solskjaer juga harus memperhatikan duet John Stones dan Ruben Dias yang bahu membahu menjadi bendungan bagi derasnya serangan lawan. Manajer asal Norwegia ini kemungkinan memasang line-up hampir sama dengan skuad yang dipasang saat mengalahkan Aston Villa, kecuali Paul Pogba. Saat melawan Villa, MU memasang formasi 4-2-3-1 di mana Luke Shaw, Harry Maguire, Eric Bally dan Aaron Wan-Bissaka menjadi trio pertahanan yang disangga dua gelandang bertahan Scott McTominay dan Fred. Mc Tominay dan Fred juga bisa membantu serangan untuk membantu ujung tombak utama Mancheter United Anthony Martial. Trio Marcus Rashford, Bruno Fernandes dan Mason Greenwood kemungkinan dipasang melapis Martial. Keempat pemain bertipe menyerang ini bisa membuat John Stones dan Ruben Dias kalang kabut. Manajer Manchester City Pep Guardiola mengaku skuadnya sudah berkurang banyak saat Derby Manchester digelar Kamis dini hari nanti, gara-gara banyak pemain Citizen terpapar wabah Covid-19 yang menerjang klub Etihad ini. Serangan Covid-19 memaksa City menunda pertandingan Liga menghadapi Everton yang harusnya digelar 28 Desember 2020 lalu. Saat menghadapi Chelsea dalam pertandingan Liga Premier Minggu pekan lalu, Guardiola terpaksa tak bisa memasang tujuh pemain intinya akibat Covid-19. Namun anehnya Manchester City mampu membalikkan perkiraan semua orang dan berhasil mengalahkan tuan rumah Chelsea 3-1. Hebatnya skuat asuhan Pep Guardiola berhasil menggelontorkan 3 gol ke gawang Chelsea di 30 menit babak pertama. Tiga gol City dicetak oleh Ilkay Gundogan pada menit ke-18' assist Phil Foden. Kemudian gol kedua dicetak oleh Phil Foden pada menit ke-21' assist dari Kevin De Bruyne dan gol ketiga ditutup oleh Kevin De Bruyne pada menit ke-34'. Disisa pertandingan Pep Guardiola hanya bertahan dan sesekali melakukan serangan balik untuk mempertahakan keunggulan 3-0. Penderitaan Pep Guardiola berlanjut saat bertandang ke Old Trafford di semifinal Piala Liga Inggris, karena City masih tak bisa membawa enam pemainnya yang positif Covid-19 seperti saat menang 3-1 atas tuan rumah Chelsea. "Kami tak punya banyak pemain," kata Guardiola kepada Sky Sports seperti dikutip Reuters. "Tak apa kalau cuma memainkan satu atau dua pertandingan, tetapi jika terus-terusan untuk waktu yang lama, dan anda hanya bisa menggunakan 14 atau 15 pemain, maka itu lebih menyulitkan," kata Guardiola merendah. Ederson, Kyle Walker, Eric Garcia dan Gabriel Jesus absen saat mengalahkan Chelsea karena positif terpapar virus Corona. Sedangkan Ferran Torres juga tengah menjalani isolasi mandiri. Dua pemain lainnya Nathan Ake dan Aymeric Laporte absen dalam laga di Stamford Bridge karena cidera. "Kami harus menyesuaikan diri sebisa mungkin. Kami tidak punya pilihan. Yang penting para pemain yang tertular Covid segera pulih dan pemain lain sebisa mungkin berusaha menghindarinya (Covid-19)," sambung Guardiola. Pep sudah membuktikan timnya bisa mengakali keterbatasan jumlah pemain tersebut. Saat melawan Chelsea, City tidak ingin mendominasi penguasaan bola, namun melakukan serangan balik super maut.  Skema ini ditopang oleh kuatnya pertahanan City yang merupakan satu dari tiga tim Liga Premier selain Liverpool dan Aston Villa yang kebobolan paling sedikit musim ini. https://www.instagram.com/p/CJs-eELDwpD/ Meski jumlah skuadnya menyusut, City tetap agresif dan sangat berbahaya saat melakukan serangan balik cepat dan mematikan. Hal ini yang sudah diantisipasi oleh Ole Gunnar Solksjaer untuk mengalahkan musuh sekota. Pep Guardiola kemungkinan mempertahankan skuad yang menelan Chelsea 3-1 tersebut, dengan sedikit modifikasi dalam starternya dengan memasang Sergio Aguero sejak awal pertandingan. Zack Steffen bakal tetap menjaga gawang City. Trio pertahanan Joao Cancelo, Dias, dan Stones tetap melapis Steffen, namun Oleksandr Zinchenko kemungkinan diganti Benjamin Mendy. Fernandinho dan Gundogan akan ditugaskan beroperasi di tengah sebagai jembatan baik untuk empat bek maupun trio Riyad Mahrez, Kevin De Bruyne, Phil Foden, dan ujung tombak Kun Aguero.