Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada Senin, 4 Januari 2021, mengutarakan keinginan negaranya untuk membeli lagi skuadron pesawat tempur F-35 dari Amerika Serikat. Dia berharap sebuah kesepakatan soal ini bisa dikunci sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump melepaskan jabatan pada 20 Januari 2021. Israel sudah melakukan pembicaraan dengan Washington soal bagaimana cara mempertahankan keunggulan militernya setelah Presiden Trump menyetujui kemungkinan menjual pesawat tempur F-35 ke Uni Emirat Arab pada akhir tahun lalu. Pesawat jenis ini sebelumnya hanya untuk Israel di kawasan Timur Tengah.
“Tanpa keraguan, kami perlu menambah F-35. Sekarang ini kami sudah punya dua skuadron (F-35). Saya rasa kami akan mengembangkannya. Itu yang saya sudah minta ke Amerika,” kata Gantz. Dia mengatakan akan membeli lagi skuadron F-35 dan melakukan evaluasi dengan keseimbangan militernya, mengingat Isreal juga memiliki jet tempur F-15. Pesawat tempur F-35 buatan produsen Lockheed Martin Corp, sedangkan jet tempur F-15 buatan Boeing Co.Gantz tidak secara spesifik menyebutkan jumlah skuadron pesawat tempur F-35 yang dia ajukan. Sumber di Kementerian Pertahanan Israel hanya menyebutkan dua skuadron sudah dibeli oleh Israel, yang terdiri dari 50 pesawat.“Saya rasa anggaran pertahanan perlu ditangani dengan sepatutnya untuk dijaga. Ini semacam polis asuransi aktif,” kata Gantz.Koalisi Pemerintah Israel dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, runtuh pada Desember 2020 lalu. Kondisi ini memicu digelar lagi pemilu, yang akan dilakukan pada 23 Maret 2021 mendatang. Gantz dan Netanyahu akan tetap di jabatan masing-masing sampai pemerintah Israel yang baru dibentuk usai pemilu. Reuters