Kisah Tarno, Penggali Kubur Jenazah Covid-19 yang Bertahun Baru di Kuburan

Kisah Tarno penggali kubur di malam tahun baru-Semarang (Foto : )

Tarno yang sejak 2 April 2020 bertugas menggali kubur bagi jenazah Covid-19, menceritakan kepada Gubernur Jawa Tengah,  Ganjar Pranowo, suka dukanya. Malam tahun baru pun Tarno dan kawan-kawan tetap di stand by di kuburan. Tugasnya sebagai penggali kubur jenazah Covid-19 membuat Tarno (53 tahun) tak bisa merayakan malam tahun baru bersama keluarga. Setiap hari bahkan pada malam tahun baru 2021 ia bersama tiga rekannya tetap harus stand by di TPU Jatisari Mijen Semarang, yang menjadi lokasi pemakaman jenazah Covid-19 Kota Semarang.Bahkan pada tengah malam jelang tahun baru ia baru saja selesai memakamkan jenazah. Pandemi Covid-19 ini memaksa Tarno dan teman-temannya tidak bisa ikut merayakan malam pergantian tahun seperti warga lainnya.Tarno yang sejak 2 April bertugas menggali makam bagi jenazah Covid-19 menceritakan kepada Gubernur Jawa Tengah,  Ganjar Pranowo, suka dukanya. Mulai harus memakamkan jenazah larut malam, hingga cerita-cerita mistis yang dialaminya."Sudah ada 372 jenazah yang saya makamkan di sini. Jadi kepada masyarakat, saya sampaikan kalau virus Covid-19 ini benar-benar ada. Saya minta masyarakat membantu dengan memakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun serta rajin cuci tangan," ucapnya.Di sela tahun baruan di kuburan semalam, Tarno dan kawan-kawan mendapat kejutan. Sekitar satu jam ia ditemani oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang sengaja datang untuk menengok dan memberi semangat kepada orang-orang yang terus siaga menghadapi pandemi Covid-19."Wah tidak menyangka akan dikunjungi bapak Gubernur. Apalagi ini bawa oleh-oleh dan kami dikasih vitamin berupa uang ini, senang sekali rasanya, ya meskipun saya tidak bisa merayakan malam tahun baru bersama keluarga, tapi saya ikhlas karena tanggungjawab ini," ucap Tarno.Selain menengok Tarno dkk, Ganjar juga mengunjungi petugas medis, TNI, Polri, serta petugas palang pintu perlintasan kereta api."Mereka-mereka ini yang sampai malam ini masih berjaga terus menerus, stand by karena harus menjaga rumah sakit, menjaga keamanan dari TNI/Polri, tenaga kesehatan di tempat isolasi sampai penjaga kuburan dan palang pintu kereta api yang mesti bertugas, kalau bisa ketemu dan ngobrol, bisa silaturahmi, semoga mereka senang dan semangat," katanya.Ia menambahkan, masyarakat lainnya bisa ikut membantu petugas yang sudah berjibaku begitu rupa dengan cara mentaati protokol kesehatan, memakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan tidak berkerumun.Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah