Bocah laki-laki Afrika dengan kondisi memilukan, tinggal kulit dan tulang berhasil diselamatkan. Setelah dirawat selama 5 tahun, sekarang begini kondisinya.
Pada Januari 2016 lalu, beredar foto seorang anak laki-laki berkulit hitam berusia 2 tahun yang menghebohkan dunia.
Saat ditemukan, kondisi bocah Afrika tersebut begitu memilukan, tubuh kecilnya hanya tinggal kulit dan tulang. Kemudian, datang seorang wanita mendekatinya untuk memberinya minum.
Bocah itu ditemukan dalam kondisi sekarat karena kelaparan di jalanan wilayah Eket, Akwa Ibom, Nigeria.
Seperti dilansir laman eva.vn, (23/12/2020), bocah malang itu ditinggalkan oleh orang tua kandungnya setelah mereka mengira bocah itu adalah seorang penyihir.
Tidak ada yang mengurus bocah itu, dan tidak ada makanan atau minuman di sekitarnya. Dalam usianya yang masih sangat muda, bocah itu hanya menunggu kematian di jalanan.
Sampai akhirnya dia bertemu seorang wanita. Wanita itu adalah Anja Ringgren Loven, seorang dermawan Denmark.
Anja dan tim amal kemudian membawa bocah itu ke pusat perawatan, memandikannya dan membawanya ke rumah sakit darurat.
"Ketika kami datang untuk menyelamatkan anak laki-laki itu, dia dalam kondisi yang sangat buruk. Anak laki-laki itu sangat kekurangan gizi dan menderita berbagai penyakit. Dua minggu pertama dirawat di rumah sakit, anak laki-laki itu masih dalam kondisi kritis. Kami tidak tahu apakah bocah itu akan selamat." jelas Anja.
Tapi keberuntungan berpihak kepada bocah itu, meski menderita sakit dan mengalami trauma, bocah itu berhasil melewati kondisi ini dan mendapatkan kembali hidupnya.
Setelah itu, Anja pun resmi mengadopsi bocah laki-laki itu, yang kemudian diberi nama Hope yang artinya 'Harapan' . Harapan agar agar masa depannya benar-benar berubah dibandingkan sebelumnya.
Anja mengungkapkan, pertama kali menemukan Hope, bocah kecil laki-laki itu tidak mengenakan pakaian. Terlihat telanjang dengan badan kurus hanya tinggal tulang dan kulit.
“Anak itu berjalan goyah di jalan, hampir tidak bisa berdiri lagi larena dia terlalu lapar.Anak itu harus mencari-cari sisa makanan di kantong sampah untuk melawan kelaparan.” kenang Anja dengan sedih.
Setelah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, Hope diberi obat untuk membunuh cacing di perutnya dan tranfusi darah setiap hari untuk mengisi sel darah merah ke tubuhnya.
Bahkan Anja dan para dokter sempat tidak yakin apakah Hope akan pulih, tapi untungnya keajaiban terjadi.
Sejak itu, Hope memulai kehidupan baru. Hope diberi perhatian, didukung, dan diajar seperti anak lainnya.
Dia juga diberi makan dengan baik dan bahkan bersekolah.
Dengan bantuan Anja, Hope tinggal dan belajar bersama 35 anak yatim piatu lainnya di sebuah sanggar yang dikelola oleh Anja dan suaminya.
Sekarang, Hope bukan lagi anak kurus, sakit dan kelaparan seperti di masa lalu. Hope menjadi anak yang tinggi, gagah, sehat dan sangat aktif.
"Hope sangat sehat dan suka pergi ke sekolah. Anak laki-laki itu sangat cerdas dan hasratnya adalah seni dan kreativitas. Hope sangat berbakat dalam seni, bahkan beberapa lukisannya dijual. Kami menyebutnya 'Picasso kecil kami'." ujar Anja.
Hope telah membangun kembali hidupnya dengan cara yang spektakuler berkat bantuan orang-orang di sekitarnya.
Anja sempat memperlihatkan foto-foto lamanya Hope dari waktu ke waktu. Hope lalu tersenyum seolah dia merasa bangga telah melewati semua kesulitan itu.