Dalam dua pekan terakhir kasus penularan covid-19 di Kota Salatiga meningkat tajam seiring dengan munculnya sejumlah klaster baru dari sejumlah sekolah dan pondok pesantren. Pemkot Kota Salatiga akan menunda sekolah tatap muka yang rencananya akan dimulai awal tahun 2021. Terjadi lonjakan kasus covid -19 yang cukup signifikan di kota salatiga dalam 2 minggu terakhir. Hal ini dikarenakan ditemukannya klaster baru yang berasal dari dunia pendidikan dan pondok pesantren. Ratusan orang terkonfirmasi positif covid-19 berdasarkan hasil swab tes PCR yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Salatiga.Walikota Salatiga, Yuliyanto mengatakan, selain adanya klaster pndok pesantren, terdapat lebih dari 100 orang terpapar covid -19, kini muncul klaster dari dunia Pendidikan di Kota Salatiga.“Total 25 tenaga pengajar dan guru di Kota Salatiga yang berasal dari sejumlah sekolah dalam satu pekan terakhir ini terkonfirmasi terpapar covid-19, setelah dilakukan tes swab PCR. Hingga saat ini setidaknya ada 3 sekolah yang terpapar covid 19, “ ujar Walikota Salatiga, Yuliyanto.Rencananya Pemkot Salatiga akan memulai sekolah tatap muka pada awal tahun 2021 mendatang, namun dengan adanya klaster baru ini, Pemkot Salatiga akan menunda sekolah tatap muka hingga batas waktu yang belum ditentukan.Dari data yang dirilis Pemkot Salatiga, saat ini setidaknya 1.315 orang terkonfirmasi positif covid -19 dengan rincian 460 orang dirawat, 830 dinyatakan sembuh dan 25 meninggal dunia. Saat ini Kota Salatiga masuk dalam zona merah, karena penyebaran covid -19 yang telah terjadi di semua kecamatan.Aditya Bayu |Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Salatiga Tunda Sekolah Tatap Muka
Sabtu, 19 Desember 2020 - 08:44 WIB
Baca Juga :