Mengejutkan, Presiden Macron Positif Covid-19 dan Jalani Isolasi Mandiri

Mengejutkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron Positif Covid-19 (Foto Instagram) (Foto : )

Presiden Prancis Emmanuel Macron dikabarkan positif Covid-19. Hal ini disampaikan Kantor Kepresidenan Prancis, Kamis (17/12/2020). Seperti dikutip dari Reuters bahwa Macron saat ini sedang menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari, setelah dinyatakan positif Covid-19.Namun demikian, Macron dikabarkan masih menjalankan tugas-tugas kenegaraannya dan akan bekerja dari jarak jauh."Presiden Republik ini telah didiagnosis positif Covid-19 pada hari ini. Diagnosis tersebut keluar berdasarkan uji PCR yang dilakukan pada awal kemunculan gejala pertama," demikian tulis Kantor Kepresidenan dalam pernyataan resmi mereka.Ada 2 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi di negara Prancis sejak munculnya virus ini, dengan lebih dari 59.400 kematian, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.Nama Macron sempat menjadi perbincangan oleh sebagian negara khususnya negara yang mayoritas muslim.Macron menyatakan akan melawan segala bentuk "separatisme Islam" pasca-peristiwa pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty di luar Paris, awal Oktober.Paty sebelumnya dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara.Sementara itu, saat ini Prancis menjadi penyumbang terbanyak kelima kasus Covid-19 di dunia berdasarkan data Worldometers per Kamis (17/12/2020).Total kasus di Prancis saat ini mencapai 2.409.062 kasus dan 59.361 orang di antaranya meninggal dunia.Sementara negara dengan kasus tertinggi positif Covid-19 adalah Amerika Serikat dengan 17.392.618 kasus, meninggal dunia 314.577 orang, dan 10.170.735 pasien sembuh.Posisi kedua disusul India dengan 9.951.072 kasus, 144.487 orang meninggal dunia, dan 9.489.143 pasien sembuh.Kemudian Brasil di posisi ketiga dengan 7.042.695 kasus, 183.822 orang meninggal dunia, dan 6.132.683 pasien sembuh.Sedangkan urutan keempat ada Rusia dengan 2.734.454, 48.564 orang meninggal dunia, dan 2.176.100 pasien sembuh. Kemudian Prancis di urutan kelima.