Kapal yang dinamakan SIDA itu memiliki daya jelajah 400 kilometer dan kecepatan maksimum 65 km per jam, serta komunikasi yang terenkripsi, dan kemampuan penglihatan siang dan malam.
Seperti diberitakan Anadolu Agency, Turki pada Selasa (15/12/2020) lalu merilis prototipe kapal tempur bersenjata tanpa awak pertamanya.
[caption id="attachment_415112" align="alignnone" width="600"] Prototipe Kaspal tanpa awak SIDA (Foto: Mustafa Çiftçi - Anadolu Agency)[/caption]
Utku Alanc, CEO Galangan Kapal Ares, yang mengembangkan kapal tersebut, yang dijuluki SIDA, bersama dengan perusahaan Meteksan Defense yang berbasis di Ankara mengatakan bahwa kapal tersebut akan segera berlayar akhir bulan ini.
[caption id="attachment_415113" align="alignnone" width="300"] Sudah siap uji coba tembakan akan dilakukan dengan peluru kendali yang diproduksi oleh produsen roket Turki Roketsan (Foto: Mustafa Çiftçi - Anadolu Agency)[/caption]
Kemudian pada Maret depan, uji coba tembakan akan dilakukan dengan peluru kendali yang diproduksi oleh produsen roket Turki Roketsan, kata Alanc kepada Anadolu Agency.
SIDA, yang pertama diproduksi oleh produsen kapal tanpa awak ULAQ Ares dan Meteksan, menawarkan daya jelajah 400 kilometer dan kecepatan maksimum 65 km per jam, serta komunikasi yang terenkripsi, dan kemampuan penglihatan siang dan malam.
Alat itu dirancang terutama untuk digunakan di laut Aegea dan Mediterania, kata Alanc, menambahkan bahwa kendaraan itu juga dapat digunakan dalam misi pengumpulan informasi intelijen.
Di sisi lain, Erdal Torun, wakil CEO Meteksan Defense, mengatakan pihaknya juga menampilkan sistem komando dan kontrol yang memungkinkan semua gerakan kendaraan itu dikendalikan dan dikelola dari jarak jauh.
"SIDA diproduksi agar tahan terhadap peperangan elektronik. Platform ini juga akan dilengkapi dengan sistem anti-gangguan GPS," kata dia.
Roketsan didirikan pada 1988 untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi roket dan rudal.
Anadolu Agency