Wanita Arab Mencalonkan Diri Jadi Presiden Israel di Pilpres 2021

parlemen israel (Foto : )

Seorang pengusaha wanita Arab mengumumkan bahwa dia mencalonkan diri sebagai presiden Israel dalam pemilihan presiden (pilpres) Juli 2021 Diberitakan Middle East Monitor yang melansir Jerusalem Post Rabu (9/12/2020), jika dipilih oleh Knesset atau Parlemen, wanita bernama Ahlam Khazen ini akan menjadi presiden non-Yahudi pertama di negara tersebut. Masa jabatan tujuh tahun Presiden saat ini; Reuven Rivlin, berakhir pada Juli tahun depan. "Saya ingin mewakili seluruh rakyat Israel dan semua pihak," kata Khazen, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Rabu (9/12/2020). "Saya ingin memperkuat koeksistensi." Pesaingnya saat ini adalah ketua Partai Buruh Israel, Amir Peretz; mantan Anggota Parlemen Partai Likud, Yehudah Glick; dan mantan menteri Partai Buruh Israel Shimon Shetreet. Semua telah secara resmi menyatakan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden. "Lama sekali, pintu ditutup untuk komunitas Arab," kata Khazen. "Ini adalah waktu yang tepat untuk membukanya dan membuat orang Arab mengambil bagian dalam politik untuk menjadi pengambil keputusan dan mengambil porsi yang lebih besar dari posisi utama." Pemilik serangkaian apotek di utara Israel dan pusat kesehatan di Sakhnin, Khazen juga seorang Ibu dari lima anak dan juga sebagai nenek. "Saya sangat antusias dan saya mendapat banyak tanggapan hangat atas keputusan saya," ujarnya. Ditanya tentang afiliasi politiknya, dia mengatakan bahwa dia dianggap sebagai seorang kiri dan moderat tengah, tetapi tidak memiliki masalah dengan sayap kanan. "Saya mendukung dialog untuk mendekatkan pikiran dan hati." Ada 1.930.000 warga Arab Muslim dan Kristen di Israel. Jumlah itu sekitar 20 persen dari total populasi. Middle East Monitor