Kursi Timnas U-19 Panas Membara Shin Tae-yong Butuh Pemain Berkualitas

Mees Hilgers Bek muda FC Twente umur 19 TH (Foto : )

Kursi Timnas U-19 panas membara Shin Tae-yong butuh pemain berkualitas. Peringatan bagi para pemain Timnas U-19 saat ini kursi yang mereka duduki makin panas dan membara. Manajer pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mempunyai tanggung jawab dan tugas yang sangat berat saat menerima kontrak dengan PSSI. Target jangka pendek pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong adalah harus berhasil membawa Timnas U-19 berprestasi di putaran final Piala Asia U-19. Timnas U-19 harus juara di Piala Asia U-19 yang diundur pelaksanaannya April tahun 2021 di Uzbekhistan. Shin Tae-yong juga harus memperhatikan proses seleksi hingga pemilihan pemain dalam pembentukan Timnas U-16 agar berprestasi di putaran final Piala Asia U-16 di Bahrain yang juga diundur pelaksanaannya awal tahun depan. TC maraton Timnas U-16 setiap bulan dipimpin oleh pelatih Bima Sakti. Dan yang paling berat adalah tugas Shin Tae-yong membentuk Timnas U-20 untuk putaran final Piala Dunia U-20 tahun depan di Indonesia. Timnas U-20 Indonesia langsung lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 tanpa harus mengikuti seleksi karena Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah. Nah tugas terberat Shin Tae-yong untuk membawa Timnas U-20 berprestasi di ajang Piala Dunia U-20 inilah yang menjadi pertaruhan nama besar Shin Tae-yong sebagai mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia. Shin Tae-yong harus memenuhi janjinya kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan minimal membawa Timnas Indonesia lolos dari penyisihan Grup A Piala Dunia U-20 2021. Untuk membentuk Timnas Indonesia U-19 yang kuat dan tangguh tidak bisa dilakukan dalam sekejap mata. Shin Tae-yong sudah mulai melakukan seleksi pemain sejak awal tahun 2020 dengan melakukan pemusatan latihan di Jakarta dan dilanjutkan ke Bangkok Thailand. [caption id="attachment_410500" align="alignnone" width="900"] Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mulai melakukan seleksi pemain sejak awal tahun 2020 dengan melakukan pemusatan latihan di Jakarta kemudian dilanjutkan ke Bangkok Thailand. (Foto : PSSI)[/caption] Saat itu Shin Tae-yong masih membawa semua pemain asli dari dalam negeri dalam pemusatan latihan di Thailand. Hasilnya masih mengecewakan dan banyak kekurangan yang ditemukan dari pemain lokal Indonesia. Padahal mereka merupakan pemain terbaik hasil pantauan PSSI daeri kompetisi di dalam negeri. Tahap kedua, Shin Tae-yong mulai merekrut para pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri. Dengan kerja keras dan seleksi yang lebih teliti, Shin Tae-yong baru mendapatkan dua pemain keturunan Inggris yaitu bek Elkan Baggott dan Jack Brown. Kedua pemain mengikuti seleksi tahap kedua di Jakarta dan Kroasia. Hasilnya menunjukkan kualitas Elkan Baggott di lini belakang sudah sesuai harapan Shin Tae-yong yaitu bisa menghalau bola bola atas dalam duel udara menghadapi lawan lawan yang berpostur tubuh tinggi besar.  Elkan Baggott yang berposisi sebagai center back atau stopper saat ini memiliki tinggi badan 192 cm. [caption id="attachment_410499" align="alignnone" width="900"] Dua pemain keturunan Indonesia Inggris Elkan Baggott dan Jack Brown mulai mengikuti pemusatan latihan TC Timnas U-19 di Jakarta dan Kroasia. (Foto : Timnas Indonesia)[/caption] Sementara Jack Brown bisa ditempatkan sebagai striker, winger atau gelandang serang saat dibutuhkan. Jack Brown juga menunjukkan kualitas diatas rata rata pemain asli Indonesia, seperti pemain Bhayangkara FC Serdy Ephy Fano yang sudah dua kali dicoret dari Timnas U-19 oleh Shin Tae-yong. Terakhir Shin Tae-yong mencoba dua pemain keturunan asal Jerman yaitu dua bersaudara Kelana Noah Mahesa dan Luah Flynn Jeremy Mahesa. Arsitek asal Korea Selatan itu mengaku puas dengan penampilan Noah Mahesa. Kelana sang kakak, setahun lebih tua dibandingkan Luah, Kedua pemain blasteran Indonesia dan Jerman ini posisinya sama, mahir bermain sebagai gelandang. Kedua pemain bergabung di pengujung pemusatan Timnas Indonesia U-19 di Kroasia dan Shin Tae-yong sempat memainkan Kelana dan Luah ketika timnas U-19 menghajar Hajduk Split U-19 4-0 pada 20 Oktober 2020. "Kedua pemain ini bersaudara. Saya senang dengan penampilan kakaknya, Kelana. Untuk adiknya, Luah, masih kurang dibandingkan kakaknya. Namun, saya tidak bisa mengambil keputusan dari sekali penampilan di Timnas Indonesia U-19. Mungkin akan dilihat lagi ke depan," kata Shin Tae-yong. Kini dipemusatan latihan tahap ketiga digelar di Jakarta dan rencananya akan dilanjutkan ke Belanda atau Spanyol, Shin Tae-yong sudah memanggil 38 pemain pada awal seleksi. Sekarang jumlah pemain menyusut tinggal 35 orang setelah Beckham Putra Nugraha dari persib Bandung harus pulang karena mengalami cidera lutut Meniskus grade 1. Beckham harus menepi minimal 3 bulan untuk proses penyembuhannya. Sementara dua pemain lainnya dicoret dan dipulangkan karena indisipliner, melangar tata tertib Timnas U-19 dan yang paling tidak bisa diterima adalah "Dugem ke klub malam" pada malam Minggu dan pulang ke hotel Fairmont hingga Minggu pukul 02:30 Wib dini hari. Kedua pemain tersebut adalah striker Bhayangkara FC Serdy Ephy Fano dan Muhammad Yudha Febrian dari Barito Putra. Ketua Umum PSSI mendukung penuh keputusan Shin Tae-yong yang membawahi semua Timnas dari Timnas Senior, Timnas U-23, Timnas U-19, hingga Timnas U-16. Iwan Bule menyadari Shin Tae-yong membutuhkan para pemain dari level bawah (Timnas U-16) untuk mengisi skuat di Timnas level berikutnya (Timnas U-19). Demikian pula kebutuhan pemain di Timnas U-23 bisa diambil dari Timnas U-19, U-20 atau U-21. Karena itu pola pembinaan, pelatihan, hingga strategi cara bermain dan berpikir para pemain harus satu arah, sesuai dengan strategy dan cara bermain Timnas Indonesia di bawah pimpinan Manajer Pelatih Shin Tae-yong. Dengan demikian jika setiap saat para pemain dilevel bawah dibutuhkan untuk naik kelas ke level berikutnya, mereka bisa bermain sesuai strategy dan pola permainan yang dibakukan oleh Shin Tae-yong dalam 5 tahun kedepan. Shin Tae-yong Buru Pemain Keturunan Indonesia Kekurangan sumber daya manusia dari dalam negeri dalam hal ini pemain berbakat dan mempunyai kualitas seperti yang diharapkan oleh Shin Tae-yong tampaknya sudah mentok. Apalagi Shin Tae-yong tidak bisa langsung memantau para pemain baru dari kompetisi di dalam negeri, karena Liga 1, Liga 2 Liga 3 dan kompetisi junior dihentikan akibat Pandemi Covid-19. Padahal masih banyak kekurangan yang dimiliki Timnas U-19 dari hasil evaluasi pemusatan latihan dan ujicoba tahab kedua di Kroasia. Karena itu Shin Tae-yong berencana mencoba 30 pemain keturunan Indonesia yang berada di Eropa. Mereka sudah dipantau oleh Tim khusus PSSI dan Shin Tae-yong dan sudah dihubungi untuk mengikuti pemusatan latihan tahap ketiga di Spanyol. Meski Shin Tae-yong belum mengumumkan siapa pemain keturunan yang akan direkrut untuk memperkuat skuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 tahun depan, namun bisa dipastikan komposisi pemain akan berkisar 50% pemain lokal dan 50% pemain keturunan. Shin Tae-yong juga sangat selektif dalam memilih pemain keturunan yang sangat dibutuhkannya untuk membangun skuat Timnas Indonesia yang kuat dan mampu bersaing di level Piala Dunia. Jujur saja dengan kemampuan para pemain Timnas U-19 Indonesia saat ini jika mereka harus mengikuti seleksi Piala Dunia U-20 2021, untuk lolos ke putaran final di Indonesia akan sangat berat jika tidak boleh dikatakan mustahil. Dengan target minimal lolos dari Grup A Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia, Shin Tae-yong dipastikan akan merekrut para pemain keturunan yang sudah menunjukkan kualitasnya dengan bermain di klub klub besar di Eropa. PSSI dan Shin Tae-yong mengungkapkan sudah ada 30 daftar nama pemain yang akan dicoba di pemusatan latihan tahap ketiga di Spanyol. [caption id="attachment_410481" align="alignnone" width="900"] Banyak pemain yang menjadi kandidat untuk bersaing dengan 35 nama pemain yang kini mengikuti pemusatan latihan di Jakarta. Para pemain tersebut merupakan pemain berbakat di klub klub besar Eropa, salah satunya adalah bek muda FC Twente Mees Hilgers yang baru berusia 19 tahun. (Foto : Mees Hilgers)[/caption] Karena itu 26 kursi pemain di Timnas U-19 saat ini merupakan kursi panas yang semakin hari semakin membara seiring dengan semakin dekatnya persiapan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia U-20 2021. Tidak heran jika PSSI dan Shin Tae-yong mengarahkan pemusatan latihan tahap ketiga di Eropa. Jika rencana semula TC akan dilakukan ke Belanda, namun karena Covid-19 dan belum adanya lampu hijau dari pemerintah Belanda atau KNVB, maka PSSI berancana memindahkan tujuan TC tahap ketiga di Spanyol. Jarak Spanyol dari Negara Eropa lainnya tidak terlalu jauh dan mudah dijangkau oleh pemain keturunan yang masuk dalam daftar 30 nama pemain yang akan dipanggilan untuk mengikuti TC bersama Timnas U-19 di Spanyol atau sekedar tes dalam laga ujicoba menghadapi tim tim Eropa. Banyak pemain yang menjadi kandidat untuk bersaing dengan 35 nama pemain yang kini mengikuti pemusatan latihan di Jakarta. Para pemain tersebut merupakan pemain berbakat di klub klub besar Eropa, salah satunya adalah bek muda FC Twente Mees Hilgers yang baru berusia 19 tahun. Terbaru Mees Hilgers tampil baik menjaga pertahanan FC Twente walaupun masuk sebagai pemain penganti saat menghadapi tuan rumah Ajax Amsterdam. Presing ketat bek tengah berusia 19 tahun tersebut membuat FC Twente menang 2-1 di kandang Ajax Amsterdam Minggu 6 Desember 2020 dini hari Wib.