Shin Tae-yong juga harus memperhatikan proses seleksi hingga pemilihan pemain dalam pembentukan Timnas U-16 agar berprestasi di putaran final Piala Asia U-16 di Bahrain yang juga diundur pelaksanaannya awal tahun depan. TC maraton Timnas U-16 setiap bulan dipimpin oleh pelatih Bima Sakti.Dan yang paling berat adalah tugas Shin Tae-yong membentuk Timnas U-20 untuk putaran final Piala Dunia U-20 tahun depan di Indonesia. Timnas U-20 Indonesia langsung lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 tanpa harus mengikuti seleksi karena Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.Nah tugas terberat Shin Tae-yong untuk membawa Timnas U-20 berprestasi di ajang Piala Dunia U-20 inilah yang menjadi pertaruhan nama besar Shin Tae-yong sebagai mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia.Shin Tae-yong harus memenuhi janjinya kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan minimal membawa Timnas Indonesia lolos dari penyisihan Grup A Piala Dunia U-20 2021.Untuk membentuk Timnas Indonesia U-19 yang kuat dan tangguh tidak bisa dilakukan dalam sekejap mata. Shin Tae-yong sudah mulai melakukan seleksi pemain sejak awal tahun 2020 dengan melakukan pemusatan latihan di Jakarta dan dilanjutkan ke Bangkok Thailand.[caption id="attachment_410500" align="alignnone" width="900"] Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mulai melakukan seleksi pemain sejak awal tahun 2020 dengan melakukan pemusatan latihan di Jakarta kemudian dilanjutkan ke Bangkok Thailand. (Foto : PSSI)[/caption]Saat itu Shin Tae-yong masih membawa semua pemain asli dari dalam negeri dalam pemusatan latihan di Thailand. Hasilnya masih mengecewakan dan banyak kekurangan yang ditemukan dari pemain lokal Indonesia. Padahal mereka merupakan pemain terbaik hasil pantauan PSSI daeri kompetisi di dalam negeri. Tahap kedua, Shin Tae-yong mulai merekrut para pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri. Dengan kerja keras dan seleksi yang lebih teliti, Shin Tae-yong baru mendapatkan dua pemain keturunan Inggris yaitu bek Elkan Baggott dan Jack Brown.Kedua pemain mengikuti seleksi tahap kedua di Jakarta dan Kroasia. Hasilnya menunjukkan kualitas Elkan Baggott di lini belakang sudah sesuai harapan Shin Tae-yong yaitu bisa menghalau bola bola atas dalam duel udara menghadapi lawan lawan yang berpostur tubuh tinggi besar. Elkan Baggott yang berposisi sebagai center back atau stopper saat ini memiliki tinggi badan 192 cm.[caption id="attachment_410499" align="alignnone" width="900"] Dua pemain keturunan Indonesia Inggris Elkan Baggott dan Jack Brown mulai mengikuti pemusatan latihan TC Timnas U-19 di Jakarta dan Kroasia. (Foto : Timnas Indonesia)[/caption]Sementara Jack Brown bisa ditempatkan sebagai striker, winger atau gelandang serang saat dibutuhkan. Jack Brown juga menunjukkan kualitas diatas rata rata pemain asli Indonesia, seperti pemain Bhayangkara FC Serdy Ephy Fano yang sudah dua kali dicoret dari Timnas U-19 oleh Shin Tae-yong.Terakhir Shin Tae-yong mencoba dua pemain keturunan asal Jerman yaitu dua bersaudara Kelana Noah Mahesa dan Luah Flynn Jeremy Mahesa. Arsitek asal Korea Selatan itu mengaku puas dengan penampilan Noah Mahesa. Kelana sang kakak, setahun lebih tua dibandingkan Luah, Kedua pemain blasteran Indonesia dan Jerman ini posisinya sama, mahir bermain sebagai gelandang.Kedua pemain bergabung di pengujung pemusatan Timnas Indonesia U-19 di Kroasia dan Shin Tae-yong sempat memainkan Kelana dan Luah ketika timnas U-19 menghajar Hajduk Split U-19 4-0 pada 20 Oktober 2020."Kedua pemain ini bersaudara. Saya senang dengan penampilan kakaknya, Kelana. Untuk adiknya, Luah, masih kurang dibandingkan kakaknya. Namun, saya tidak bisa mengambil keputusan dari sekali penampilan di Timnas Indonesia U-19. Mungkin akan dilihat lagi ke depan," kata Shin Tae-yong.