Bisnisnya Ngeri, Pria ini Jualan Sertifikat Negatif Covid-19 Palsu

sertifikat Covid palsu (Foto : )

Pria asal Dubai yang dijuluki playboy ini menjual sertifikat virus corona negatif palsu sehingga warga Inggris dapat berpergian ke luar negeri. Danyal Sajid (21) mengatakan dia telah menjual hingga 50 dokumen yang menyatakan seseorang negatif atau positif Covid-19, yang menjadi syarat masuk ke banyak negara. Selain menjualnya secara individual, Sajid yang bekerja sebagai pekerja bank ini juga menjual sertifikat ilegal ini ke waralaba seharga 500 poundsterling (Rp9,5 juta). Ini berarti ratusan orang Inggris mungkin telah naik penerbangan dengan dokumen negatif. Dengan dokumen ini, Sajid bisa bebas bepergian menjual mobil mewah dan berpelesir hingga ke Dubai. Hanya dalam beberapa hari dia menyewa Range Rover, Mercedes G-Wagon, Mercedes GTC, Mercedes GTS dan Mercedes S63. Melalui wawancara dengan seorang wartawan yang menyamar, dia mengatakan tidak perduli jika orang yang membeli dokumen palusnya itu, ternyata positif di kemudian hari. Dia mengiklankan pekerjaannya ini di media sosial (medsos) yakni Snapchat. Dia mengaku bisa melakukan pekerjaan ini karena dia yakin hal ini tidak akan terendus maskapai penerbangan dan staf perbatasan. Mereka dianggap tidak akan terllau detil memeriksa keaslian dokumen. “Sertifikat Covid-19 untuk bepergian, wajib untuk bepergian ke luar negeri. Tersedia hari yang sama. Pesan ke saya,” tulisnya. Akun Snapchat-nya dipenuhi dengan foto-foto dirinya dan teman-temannya menikmati tempat hiburan malam di Dubai plus iklan penipuannya. “Jika ada orang lain yang menginginkan template pesan saya! Mungkin sampai jumpa di sini di Dubai,” tulisnya dengan dua emoji tertawa. Saat perjalanan ke Dubai, dia memposting foto dirinya di pesawat dengan sertifikat palsu. “Bagi mereka yang tidak percaya itu berhasil. Adiosssssss,” tulisnya. Dia mengatakan dia telah membuat 40 – 50 dokumen palsu. Termasuk untuk dirinya sendiri, teman dan salah satu pacarnya yang saat ini berada di Dubai. “Itu hanya lubang di sistem. Mereka tidak akan memindainya, tidak ada kode batang. Tidak ada nomor unik tertentu untuk Anda. Itulah celah di dalamnya. Semua orang tahu kemungkinan mereka menelepon sangat rendah. Mereka tidak akan duduk di maskapai mana pun dan memeriksa 300 nomor dokter,” terangnya. Saat ini, dia sedang merencanakan aksi penipuan kedua, yakni mengeluarkan dokumen bukti imunisasi ilegal yang dibutuhkan beberapa negara. Seperti Dubai, Hong Kong, Barbados, dan beberapa negara Eropa termasuk Spanyol. Sementara itu, ahli kesehatan memperingatkan orang bisa meninggal karena penipuan itu. “Ini benar-benar mengerikan. Dia benar-benar mendapat untung dari sesuatu yang secara masuk akal pasti dapat menyebabkan kematian seseorang atau, jika bukan kematian, seseorang yang terkena Covid 19 yang sangat melemahkan,” terang Profesor kedokteran di University of East Anglia, Paul Hunter. “Penyebaran dari satu orang positif yang bepergian menggunakan sertifikat negatif bisa berakhir menyebabkan kematian nenek seseorang,” tambahnya. Dia mengatakan masalah ini menjadi puncak gunung es. Sarah Bruce-Ball dari SameDayDoctor juga berpendapat sertifikat palsu itu sangat mengkhawatirkan. “Jika maskapai penerbangan atau staf perbatasan menelepon kami, kami dapat segera memeriksa apakah sertifikat itu asli dan akan sangat senang melakukannya, seperti yang terkadang kami lakukan untuk apoteker mengenai resep,” terangnya. Daily Mail