yang merupakan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri. Pemerintah juga akan membuka Food Estate di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.Fokus selanjutnya adalah dukungan pengembangan kawasan industri (KI). Di Pulau Jawa diprioritaskan KI Batang seluas 4.600 hektare dan KI Subang seluas 1.600 hektare.Menteri Basuki mengatakan, pengembangan KI ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi.Kemudian, Kementerian PUPR juga akan terus melanjutkan dukungan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang. Awalnya penyelesaian dukungan lima DPSP ini ditargetkan selesai pada 2020, tetapi karena Pandemi covid-19 target penyelesaian menjadi pertengahan 2021.“Kami juga akan merenovasi rumah warga agar layak untuk dijadikan homestay di kawasan wisata tersebut sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi bisa menikmati kue pariwisata,” kata Basuki.Pada tahun anggaran 2020 Kementerian PUPR menganggarkan Rp13 triliun untuk program Padat Karya Tunai (PKT) di seluruh Indonesia sebagai mitigasi pandemi covid-19. Program PKT ini mampu membuka sekitar 700 ribu lapangan pekerjaan.Kementerian PUPR mendapat alokasi anggaran APBN TA 2021 sebesar Rp149,81 triliun. Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan juga membuka lapangan pekerjaan akibat Pandemi covid-19.“Arah kebijakan pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pada dasarnya, apapun yang kami lakukan tujuan utamanya adalah membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Misalnya membeli barang dalam negeri," pungkasnya.
Menteri PUPR: Tahun 2021, Ada 4 Proyek Prioritas untuk Buka Lapangan Kerja
Sabtu, 5 Desember 2020 - 09:03 WIB
Baca Juga :