Pada 2012, pemerintah Australia yang saat itu dipimpin Perdana Menteri Julia Gillard sebenarnya pernah mengeluarkan sebuah dokumen yang dinamakan 'Asian Century White Paper'.Dalam dokumen tersebut disebutkan perlunya meningkatkan literasi bahasa dari negara-negara Asia agar dapat terus menjalin hubungan politik dan ekonomi Australia dengan kawasan Asia Pasifik.Ada empat prioritas bahasa yang perlu dipelajari orang Australia, yakni bahasa Mandarin, India, Indonesia, dan Jepang.Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Pada tahun 1992 ada 22 universitas di Australia yang menawarkan program studi Indonesia. Namun saat ini jumlahnya menyusut hingga tinggal 14 universitas saja. Pemerintah Australia tidak menanggapi pertanyaan ABC Indonesia soal 'Asian Century White Paper', tapi juru bicara Pemerintah Australia mengatakan tetap ada dorongan agar warga Australia belajar bahasa selain Inggris.Tetapi menurut Profesor Edward Aspinall dari Australian National University, 'Asian Century White Paper' sebagian besar sudah ditinggalkan oleh Pemerintah Federal.Meski demikian masih ada program lain, seperti 'New Colombo Plan' yang memberikan kesempatan bagi anak-anak muda Australia yang duduk di bangku kuliah untuk belajar langsung budaya dan bahasa di negara-negara Asia."Tapi ini [New Colombo Plan] adalah rencana yang cukup kecil dan hanya itu satu-satunya yang ditunjukkan Pemerintah Australia sebagai komitmen yang berkelanjutan dan mendalam," kata Aspinall, yang juga Presiden Asian Studies Association of Australia (ASAA).
Kampus-kampus di Australia Berencana Hentikan Program Bahasa Indonesia, Alasannya?
Kamis, 3 Desember 2020 - 14:37 WIB