El-Komy mengatakan tujuan menggunakan robot ini yakni membatasi paparan petugas kesehatan terhadap virus korona. Selain itu, agar pasien merasa nyaman dalam situasi yang mengerikan. “Saya mencoba membuat robot itu tampak lebih manusiawi, sehingga pasien tidak takut. Jadi mereka tidak merasa ada kotak yang masuk ke dalam ruangan,” jelasnya. Dia melihat respon dari pasien sangat positif. “Mereka melihat robot itu dan tidak takut. Sebaliknya, ada lebih banyak kepercayaan dalam hal ini karena robot lebih tepat daripada manusia,” katanya kepada Reuters.Saat ini, sang robot sedang diuji di rumah sakit swasta di Tanta, sekitar 60 mil di luar Kairo, mengukur suhu siapa pun yang dicurigai mengidap virus corona.Hingga Senin (30/11), Kementerian Kesehatan Mesir telah melaporkan 115.541 kasus Covid-19 dan 6.636 korban meninggal.Negara itu melarang pertemuan besar, menutup restoran, bioskop, dan tempat lainnya sejak Maret lalu. Masker harus digunakan di transportasi umum dan ruang dalam ruangan publik. Jika melanggar, akan dikenai denda hingga USD250.Seperti diketahui, robot menjadi semakin populer karena negara-negara ingin meningkatkan pengujian sambil membatasi paparan virus.Sebelumnya, MIT dan Harvard Medical School’s Brigham and Women’s Hospital di Massachusetts menggunakan robot mirip anjing Boston Dynamics, Spot, untuk mengambil tanda vital pasien dari jarak lebih dari 1,8 meter.Sebuah tablet yang dipasang pada “wajah” Spot memungkinkan dokter untuk berbicara dengan pasien yang mendekati rumah sakit dan melakukan triase kepada mereka yang membutuhkan perawatan segera.Para peneliti di MIT mengatakan mereka telah membuktikan Spot dapat mengukur denyut nadi, suhu, dan diagnostik lainnya sambil menjaga jarak secara sosial menggunakan serangkaian kamera inframerah.Sementara itu, di Taiwan, para insinyur telah mengembangkan lengan robotik yang dapat melakukan tes usap hidung secara mandiri. Dirancang oleh Brain Navi, teknologi ini menggabungkan pemrograman pengenalan wajah dan pencitraan 3D dengan sistem navigasi operasi otak otonom dari perusahaan.Brain Navi mengklaim mesin tersebut dapat menyelesaikan tes Covid-19 dalam lima menit, dibandingkan dengan waktu yang diutuhkan manusia untuk memeriksa yakni 15 menit. Daily Mail