Muncul di media sosial sebuah unggahan yang menyebut Jokowi mengangkat Ibu Susi Pudjiastuti dan memecat Menteri Edhy Prabowo.
Beredar di media jejaring sosial Facebook, (30/11/2020) dari akun bernama Dwi Bambang Irianto yang mengunggah sebuah gambar mantan menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Presiden Jokowi.
Dalam unggahan terlihat gambar Susi tengah berbincang dengan Jokowi, dan terdapat caption yang bertuliskan “JOKOWI ANGKAT IBU SUSI PECAT MENTERI EDHY PRABOWO”
Pemilik akun dalam unggahannya menambahkan status dengan menulis:
“Presiden Jokowi didesak kembali angkat Susi Pudjiastuti kembali jadi Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP. Sebab menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK. Nah bagaimana menurut kalian?”
[caption id="attachment_407678" align="alignnone" width="795"] Postingan akun Dwi Bambang Irianto. (Screenshot Facebook)[/caption]
Lantas benarkah klaim pemilik akun menyebut Jokowi mengangkat Ibu Susi Pudjiastuti dan memecat Menteri Edhy Prabowo?
Berikut krosceknya.
Penelusuran KROSCEK ANTVklik, terkait klaim tersebut lewat mesin perambahan Google, tidak ditemukan informasi resmi dan berita dari media arus utama, terkait Jokowi mengangkat Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo.
Faktanya seperti dilansir medcom, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) ad interim. Posisi tersebut menggantikan Edhy Prabowo yang dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 25 November 2020.
"Presiden menunjuk Menko Maritim dan Investasi sebagai Menteri KKP ad interim," ungkap juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 November 2020.
Jodi menuturkan Luhut telah menerima surat dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno terkait penunjukan posisi tersebut. KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu, 25 November 2020 dini hari.
(Link: https://www.medcom.id/nasional/hukum/VNxvqM8k-jokowi-tunjuk-luhut-jadi-menteri-kkp-ad-interim)
Sejak ditangkapnya Edhy oleh KPK, sejumlah nama lantas mencuat dan disebut-sebut akan mengisi posisi Edhy Prabowo, salah satunya adalah mantan menteri KP sebelumnya, yakni Susi Pudjiastuti.
Berdasarkan penelusuran, kekinian ternyata ada beberapa penolakan jika Susi Pudjiastuti Kembali jadi Menteri KKP. Hal itu terangkum dalam laporan liputan6.com (29/11/2020), berjudul “Nelayan Tak Setuju jika Susi Pudjiastuti Kembali jadi Menteri KKP, Ini Alasannya”
Dalam laporannya liputan6 menjelaskan Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT), Kajidin mengaku kurang setuju jika Susi kembali menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Sebab, Kajidin menilai Susi kurang bisa membaur dengan nelayan.
“Secara pribadi maupun secara pribadi saya agak kurang cocok karena memang ada sisi bagusnya tapi beliau kurang bisa diajak komunikasi dan menerima aspirasi. Yang ada adalah keputusan yang beliau terapkan itu berdasarkan cara berpikir sendiri tidak pernah menerima persoalan-persoalan yang ada,” ujar da kepada Liputan6.com, Minggu (29/11/2020).
Dibanding Susi, Kajidin lebih tertarik untuk mengusulkan Mantan Dirjen Perikanan Tangkap KKP Zulficar untuk menggantikan Edhy Prabowo. Alasannya, Zulficar dinilai lebih bisa membaur dan mendengar nelayan, juga tak jauh berbeda dengan Edhy Prabowo yang dinilainya lebih bisa membaur.
Meski begitu, Kajidin tak memungkiri bahwa Susi merupakan orang yang cerdas dan tegas. Hanya saja ia menyayangkan sikap Susi yang dinilainya cuek.
“Ada acara, pas kita ajak ngobrol langsung pergi. Nggak mau komunikasi. Sedangkan kemampuan manusia ada batasnya. Memang positifnya oke beliau tegas dalam konteks kapal asing, tapi kurang komunikasi. Sehingga banyak hal-hal yang kurang masuk,” keluhnya.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto tak terlalu ambil pusing soal siapa yang akan menggantikan Edhy Prabowo. Baik dari partai maupun profesional.
“Kalau bisa yang punya komitmen kuat untuk membesarkan perikanan indonesia, kerja ikhlas, kerja tuntas, eksekusi cepat di lapangan. Program-program budidaya yang diharapkan Presiden tuntas dan jaga hubungan dengan nelayan atau stakeholder baik,” beber dia.
“Dari partai dan profesional, monggo,” sambung dia.
(Link: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4420412/nelayan-tak-setuju-jika-susi-pudjiastuti-kembali-jadi-menteri-kkp-ini-alasannya)
Dari kroscek dan penjelasan referensi, dapat disimpulkan klaim Jokowi mengangkat Susi Pudjiastuti dan memecat Menteri Edhy Prabowo adalah tidak berdasar.
Faktanya Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pejabat sementara.
Informasi ini termasuk kategori imposter content atau konten tiruan.
Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.