Selfie dengan Jenazah Maradona, Karyawan Pemakaman Dipecat

Selfie dengan Jenazah Maradona, Karyawan Pemakaman di Pecat (Foto : )

Seorang pekerja yang bertugas untuk memandikan jenazah legenda sepak bola dunia, Diego Maradona malah mengambil foto disamping jenazah sambil mengangkat jempol. Claudio Fernandez, seorang karyawan di pemakaman akhirnya harus kehilangan pekerjaannya itu. Foto Claudio beredar luas di internet, ia mengambil foto disamping jenazah Maradona saat peti masih terbuka sambil memegang dahi di kepala Maradona dan mengacungkan jempol. Sontak perilaku Claudio Fernandez itu viral dan mendapat kecaman dari publik Argentina, karena dianggap melakukan hal yang tidak sopan. Terlebih lagi Maradona adalah orang yang dipuja masyarakat Argentina karena jasanya membawa pulang piala World Cup tahun 1986. Setelah kemarahan publik, pemilik rumah duka Sepelios Pinier mengonfirmasi kepada media lokal bahwa karyawan mereka bernama Claudio Fernandez telah di pecat karena perilakunya yang dianggap menghina. Manajer rumah duka, Matias Picon, mengatakan bahwa perusahaan mereka jadi hancur karena foto-foto tersebut. Namun, pria paruh baya itu akhirnya mengungkapkan penyesalan dan minta maaf lewat siaran radio lokal, radio 10. Fernandez mengatakan bahwa keputusannya untuk mengambil foto itu adalah spontan. "Saya refleks mengangkat ibu jari ketika mengambil foto. Saya tahu bahwa banyak orang telah tersinggung, dan mereka menganggapnya buruk," katanya, melansir nypost.com (29/11). Tak hanya itu, akibat dari perilakunya, Claudio juga mendapat ancaman pembunuhan. "Mereka bilang akan membunuh kami, mematahkan kepala kami," ceritanya lagi. Oleh karana itu, ia sangat menyesal dengan perbuatannya. Bahkan sampai keluarga Claudio menangisi kejadian ini. "Ayah saya berusia 75 tahun dan dia menangis, saya menangis, saudara laki-laki saya juga, kami menangis sangat menyesal."

Maradona Meninggal Dunia

Maradona meninggal dunia di rumahnya di Tigre, di negara asalnya Argentina, pada hari Rabu, 25 November 2020. Ia meninggal karena serangan jantung saat masih dalam pemulihan dari operasi otak untuk mengobati hematoma subdural tiga minggu sebelumnya, pada 3 November. Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Asosiasi Sepak Bola Argentina menyatakan "kesedihan yang terdalam atas kematian legenda kami," . Bahkan  Presiden Alberto Fernandez mengumumkan tiga hari berkabung nasional. Jenazah Maradona dibawa ke istana kepresidenan di Buenos Aires untuk sementara waktu, memungkinkan para penggemarnya untuk mengucapkan selamat tinggal dan memberikan penghormatan terakhir kepada mantan atlet tersebut. Ribuan pelayat berbaris pada hari Kamis, menyebabkan keributan pada satu titik ketika beberapa orang bentrok dengan polisi yang mencoba menjaga ketertiban di rumah kepresidenan negara itu. Beberapa orang melemparkan botol dan potongan logam ke polisi di dekat Casa Rosada di jantung Buenos Aires. Petugas di satu titik menggunakan gas air mata untuk mencoba mengendalikan mereka. Kemudian pada hari yang sama, tubuhnya dibawa ke pemakaman Bella Vista di pinggiran ibu kota. Disana adalah situs pemakaman yang sama untuk mendiang orang tuanya. Upacara tersebut diadakan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga dan teman dekat.