Muncul di media sosial narasi yang memuat pernyataan Tommy Soeharto menyebut siapapun yang mengganggu FPI dan para ulama akan berhadapan dengan keluarga Cendana.
Beredar di media jejaring sosial Facebook, dari akun nama Djon Liem sebuah tangkapan layar artikel berita yang bergambar Tommy Soeharto dan Habib Rizieq Shihab, pada 23 November 2020. Unggahan juga mencantumkan isi lengkap artikel berita dari situs REPORTASEGLOBAL.COM berjudul “Politik Momentum Tommy Soeharto”.
Isi lengkap terdapat dalam screenshot berikut:
Dalam tangkapan layar terlihat Tommy tengah bersalaman dengan Rizieq dan terdapat narasi diatas nya seolah kutipan yang dilontarkan Tommy terkait FPI.
Berikut isi narasi yang dimaksud:
“Tommy Soeharto bilang: “siapapun yang mengganggu FPI dan para ulama itu sama saja membangkitkan umat islam dan akan berhadapan dengan aku/ keluarga cendana” Ujar Tommy di I News TV hari ini”.
[caption id="attachment_406998" align="alignnone" width="480"] Postingan akun Djon Liem. (Screenshot Facebook)[/caption]
Kemudian benarkah Tommy Soeharto menyebut yang mengganggu FPI dan Ulama akan berhadapan dengan Keluarga Cendana?
Berikut krosceknya.
Penelusuran KROSCEK ANTVklik, diawali dengan pencarian sumber foto Tommy dan Rizieq yang dimuat dalam unggahan. Lewat pencarian reverse image, diperoleh fakta foto yang identik mengarah ke situs detik.com dalam laporan yang berjudul “Salam Komando Tommy Soeharto dengan Habib Rizieq di Mekah”, yang dimuat pada 7 Juli 2018.
Dalam artikel diceritakan Ketum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) bertemu dengan Habib Rizieq Syihab di Mekah, Arab Saudi. Rizieq disebut mendoakan Berkarya, yang kini masuk sebagai partai peserta Pemilu 2019.
"Silaturahmi saat Mas Tommy umrah beberapa waktu lalu. Itu silaturahmi biasa, kedua pemimpin ketemu silaturahmi. Biasa karena antar-kedua tokoh, saling dialog," ungkap Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (7/7/2018).
Menurut Priyo, Tommy dan Habib Rizieq memang berbicara soal politik. Hanya, hal yang dibicarakan bukan politik praktis, seperti Pilpres 2019.
"Tidak secara khusus bicara politik, lebih pada membahas masalah-masalah bangsa dan hal-hal yang jadi keprihatinan bersama, termasuk keinginan sama-sama kita ingin mencari solusi masalah bangsa. Keduanya mendoakan negara kita ke depan bisa lebih baik," kata Priyo.
"Apa pun di mata kami, Habib Rizieq adalah tokoh bangsa, tokoh umat, yang akhir-akhir ini fenomenal dan dihormati oleh umat. Kami memberikan penghormatan yang sama. Selain nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila beliau, yang oleh sebagian orang diragukan, ternyata tidak seperti itu," tambah dia.
(Link: https://news.detik.com/berita/d-4103494/salam-komando-tommy-soeharto-dengan-habib-rizieq-di-mekah)
Dari referensi ini, tidak ditemukan pernyataan Tommy seperti yang diklaim dalam unggahan. Jadi antara narasi dengan foto yang diposting di Facebook tidak berhubungan karena perbedaan waktu dan konteks yang sebenarnya.
Kemudian terkait sumber pernyataan Tommy, penelusuran lewat mesin perambah Google, menggunakan kata kunci dalam klaim, memang ditemukan dalam artikel di situs reportaseglobal.com dengan judul ‘Politik Momentum Tommy Soeharto’ yang keseluruhan isi artikelnya dicantumkan dalam status akun Djon Liem.
Terdapat perbedaan dari narasi yang dituliskan pada unggahan yakni pada bagian artikel asli tertulis kalimat “Dalam acara di INews TV beberapa waktu lalu Tommy Soeharto menentukan sikap, Siapapun yang mengganggu FPI dan para ulama itu sama saja membangkitkan umat Islam dan akan berhadapan dengan aku (Keluarga Cendana)”.
Kalimat “dalam acara di I News TV beberapa waktu lalu” dihilangkan, kemudian diganti dengan kalimat “INews TV hari ini”. dan diletakkan di akhir pernyataan Tommy.
Pun setelah dilakukan kroscek ke situs iNews TV dalam kolom pencarian dengan beberapa kata kunci terkait pernyataan Tommy tersebut tidak ditemukan. Sehingga, benar atau tidaknya pernyataan tersebut tidak bisa dibuktikan.
Dari beberapa temuan ini, bisa dikatakan narasi dan foto unggahan adalah hasil rekayasa.
Foto diambil saat Tommy bersama Habib Rizieq melakukan Salam Komando di Mekah pada 7 Juli 2018. Sementara narasi "siapa pun yang mengganggu FPI akan berhadapan dengan keluarga Cendana" diambil dari artikel situs reportaseglobal pada 4 Februari 2017. Artikel ini menyebut pernyataan yang diklaim berasal dari Tommy itu diucapkan di stasiun televisi iNews. Namun, pernyataan tersebut tidak ditemukan di situs iNews TV.
Jadi dari kroscek dan penjelasan dapat disimpulkan, narasi Tommy Soeharto menyebut yang mengganggu FPI dan Ulama akan berhadapan dengan Keluarga Cendana adalah tidak benar alias hoaks.
Informasi termasuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.