KROSCEK: Luhut ke Amerika Nasehati Donald Trump agar Move On seperti Prabowo

FI (Foto : )

Muncul di media sosial sebuah artikel yang menyebut Luhut ke Amerika nasehati Donald Trump agar move on seperti Prabowo. Beredar di media jejaring sosial Facebook sebuah tautan artikel berita yang dibagikan oleh akun atas nama Kris pada 19 November 2020. Tautan artikel dari situs DLVR.IT ini menyebutkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pertemuan tersebut, Luhut menasehati Trump untuk move on dari kekalahannya di Pilpres AS, seperti halnya dengan Prabowo. Akun Kris dalam unggahannya memberikan narasi sebagai status dengan menulis, "Sing nulis mendem gadhung. Sejak dulu aku ada keinginan menuangkan pikiran ke media massa, tapi juga ada dorongan untuk menjauhi dunia komunikasi massa." [caption id="attachment_404535" align="alignnone" width="419"] Postingan akun Kris. (Screenshot Facebook)[/caption] Benarkah unggahan yang dibagikan? dan klaim dalam judul menyebut Luhut ke Amerika menasehati Donald Trump agar move on seperti Prabowo? Berikut krosceknya. Penelusuran KROSCEK ANTVklik, diawali dengan pencarian situs berita DLVR.IT yang membuat artikel tersebut. Setelah dikroscek lewat mesin pencarian Google, DLVR.IT merupakan aplikasi online yang membantu para blogger untuk men-share postingannya sendiri atau yang lainnya ke media sosial. Masih dalam mesin pencarian menggunakan kata kunci “DLVR.IT Luhut ke Amerika nasehati Donald Trump agar move on seperti Prabowo”, ditemukan hasil teratas mengarah ke laman kompasiana.com. Ternyata artikel tersebut memang ada. Artikel dibuat oleh kompasianer b (centang biru) dalam rubrik humor kompasiana yang berjudul sama dengan unggahan, dimuat pada 18 November 2020. Berikut kutipan lengkap artikel humor “Luhut ke Amerika nasehati Donald Trump agar move on seperti Prabowo” yang ditulis oleh kompasianer b: "Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Amerika Serikat. Ironis juga melihat pertemuan ini karena Donald Trump baru saja kalah dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dari Joe Biden. Kira-kira apa yang mereka bicarakan ya? Mungkin awalnya Donald Trump tampak uring-uringan saat bertemu Luhut. Di beberapa sudut ruangan terlihat cukup banyak pegawai yang sedang berkemas-kemas. Ada yang tengah memasukkan baju-baju Donald Trump dari lemari ke koper, ada yang mengemasi barang-barang pribadi Donald Trump, dan di sudut lain ada sekumpulan pria yang adalah tim kuasa hukum Donald Trump tampak serius membicarakan suatu topik. Sayup-sayup terdengar oleh telinga Luhut, ternyata tim kuasa hukum Donald Trump sedang membicarakan tuntutan yang akan dihadapi Donald Trump begitu keluar dari Gedung Putih. Pembicaraan sesekali diselingi dengan isu kekalahan Pilpres yang belum dapat mereka terima. Gugatan sengketa pilpres di beberapa negara bagian juga sudah Kandas. Tapi beberapa kuasa hukum itu masih terus membicarakan teori-teori konspirasi kecurangan yang dilakukan Joe Biden dan keterlibatan China. Donald Trump pun meminta pembantu di gedung putih untuk membuatkan lima cangkir kopi untuk para tamunya, termasuk untuk dirinya dan untuk Luhut. Donald Trump meminta dibuatkan kopi Kapal Api, tiga orang yang lain meminta dibuatkan Energen rasa kacang hijau karena belum sempat sarapan tadi pagi. Sementara Luhut karena dari hotel sudah mengopi, minta dibuatkan Nutrisari dingin saja. Sembari menunggu minuman dibuatkan, Luhut pun menyampaikan maksudnya dan menyampaikan salam dari Presiden Jokowi untuk Donald Trump. Donald Trump merespon salam dari Luhut dengan perasaan sedih. Dalam beberapa bulan ke depan dia tidak akan lagi dihormati seperti itu. Tidak akan ada lagi salam dari  presiden di dunia untuknya Luhut Binsar Panjaitan yang berpuluh-puluh tahun sudah menghabiskan hidupnya di dunia militer pun dapat membaca raut wajah Donald Trump. Melalui penerjemahnya Luhut berkata agar Donald Trump sehat selalu dan tetap semangat. Lalu Luhut binsar Panjaitan pun memberikan dua ide untuk Donald Trump. Pertama Luhut mendorong agar Donald Trump menjadi seorang kompasianer. Luhut dengan berapi-api menjelaskan bahwa di Kompasiana sekarang ada program K-Rewards. Lalu Luhut menjelaskan apa itu K-Rewards. Luhut sendiri mengaku setiap bulan mendapatkan kan K-Rewards dari Kompasiana. Luhut mempunyai akun anonim di Kompasiana dan dia meminjam KTP istrinya untuk verifikasi data sehingga Sekarang dia sudah menjadi kompasianer centang biru Luhut mengaku sekarang gajinya bisa utuh Karena untuk membayar cicilan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari Luhut sudah mengandalkan K-Rewards. Maka Luhut menyarankan agar Donald Trump menulis artikel-artikel politik di Kompasiana karena view nya banyak. Wajah Donald Trump pun mulai terlihat cerah. Tapi karena Donald Trump merasa belum bisa menulis dia pun memutuskan untuk mengambil kelas menulis pada pepih Nugraha di Arkademi. Lalu Luhut memberi ide kedua agar Donald Trump tetap memprovokasi pendukungnya agar terus berdemonstrasi bahkan kalau perlu rusuh. Nanti demi keamanan nasional Joe Biden akan meminta Donald Trump menjadin Menteri Pertahanan sebagai bentuk rekonsiliasi. Lalu Luhut menceritakan kisah pengangkatan Menteri Pertahanan Prabowo yang beberapa waktu lalu datang ke Amerika juga. Tiba-tiba saja wajah Donald Trump terlihat sangat cerah senyum di bibirnya mulai merekah. Dia langsung menyalami Luhut dan memanggil pembantunya untuk pesan nasi padang 5 bungkus. Donald Trump girangnya bukan main karena dengan menjadi Menteri Pertahanan dia masih dapat mencalonkan diri lagi pada pilpres selanjutnya. Setidaknya dia dapat tetap eksis sampai pemilihan presiden yang akan datang. Lalu setelah makan dan ngobrol-ngobrol sambil ngopi Luhut pun pamit karena harus pulang ke Indonesia. Sebelum pulang Donald Trump mengajak mereka untuk berfoto bersama dan Donald Trump berjanji akan main ke Jakarta untuk nongkrong di kopi Kenangan bersama Luhut. Tamat" (Link artikel: https://www.kompasiana.com/tokapelawi/5fb4bac08ede4843c765a1c2/luhut-ke-amerika-nasehati-donald-trump-agar-move-on-seperti-prabowo?page=all#section1) Dari temuan ini, klaim Luhut menasehati Trump adalah tidak benar. Narasi dalam artikel adalah bersifat fiktif dan humor belaka. Kemudian apa sebenarnya kunjungan Luhut ke Amerika? Seperti dilansir viva.co.id (18/11/2020), dalam laporannya yang berjudul “Luhut Bertemu Donald Trump di Gedung Putih, Bahas Apa?” dijelaskan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo diterima oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump di White House Washington DC, Selasa, 17 November 2020. Luhut datang bersama Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi. Dalam pertemuan itu, Presiden AS didampingi oleh Penasihatnya Jared Kushner dan Ivanka Trump serta CEO US International Development Finance Corporation (IDFC) Adam Boehler. Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Menko Luhut menyampaikan salam, terima kasih dan penghargaan dari Presiden Jokowi atas dukungan Presiden Donald Trump terhadap kerja sama RI dan Amerika Serikat selama ini. Termasuk secara khusus untuk pemberian fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) oleh United States Trade Representative (USTR) kepada Indonesia. Sebaliknya, Presiden Donald Trump juga menyampaikan salam dan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo atas kerja sama selama ini dan menyampaikan penilaian positif atas peningkatan hubungan ekonomi kedua negara selama ini. Selain bertemu dengan Presiden Donald Trump, Menko Luhut juga diterima oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di kantornya. Pence menawarkan kerja sama produksi vaksin bersama antara perusahaan Amerika Serikat dan Indonesia. (Link artikel: https://www.viva.co.id/berita/dunia/1323226-luhut-bertemu-donald-trump-di-gedung-putih-bahas-apa) Jadi dari kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan klaim Luhut ke Amerika nasehati Donald Trump agar move on seperti Prabowo adalah tidak benar. Klaim hanyalah sebuah humor yang dituangkan dalam artikel yang dibuat oleh blogger. Informasi termasuk jenis hoaks satire atau parodi. Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh. Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi. Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.