Menghirup Wangi Aroma Kopi pun Segarnya Air Terjun Indrakila

Menghirup Wangi Aroma Kopi pun Segarnya Air Terjun Indrakila (Foto : )

Indrakila adalah dusun yang punya potensi wisata alam dan kehidupan khas penduduknya. Ini adalah kampung paling ujung dan paling atas di lereng Gunung Ungaran. Tepatnya di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.  Pesona alamnya luar biasa indah.  Desa kini makin jadi pesona wisata. Sesuatu yang baru akan didapat dan sangat beda dengan destinasi wisata yang sudah-sudah. Apalagi jika yang dituju masih alami. Beberapa waktu lalu, saya sempatkan "riding" ke Dusun Indrakila. Sebuah kampung paling ujung dan paling atas di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Lumayan juga. Melewati hutan dan perkebunan kopi. Dari Kota Ungaran sekitar 8 kilometer, dengan jalan menanjak dan berkelok. Dusun Indrakila punya potensi wisata alam dan kehidupan khas penduduknya. Warga di sini rata-rata petani dengan salah satu komoditas andalannya kopi dan nira aren. Sedangkan wisata alam yang sangat potensial adalah air terjun atau Curug Indrakila. [caption id="attachment_404179" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Saya parkir kendaraan di ujung gang kampung yang bersebelahan dengan saluran irigasi. Dari sini ke air terjun lanjut jalan kaki tapi tak perlu menguras banyak tenaga. Memang jalurnya turun dan berkelok. Tapi tak begitu jauh. Sekitar 1 kilometer lah. Jalurnya setapak yang menerabas kebun. Sesekali saya bertemu petani yang baru saja panen kopi. Jika lagi musimnya, seluruh kebun memerah karena buahnya yang lebat memenuhi dahan. [caption id="attachment_404180" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Ada dua varian kopi di sini. Ada Robusta dan satu lagi kopi khas setempat yang mereka namai kopi gunung. "Ting mriki kopine wonten kalih nak. Robusta kaliyan kopi gunung, tapi namine nopo kulo mboten dong, pokoke kopi nggunung ngertose. Mangke dipepe ngantos garing nembe disade wujud wiji nopo kang pun dados bubuk," kata Pak Parto (60), petani setempat. [caption id="attachment_404181" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Agak sungkan juga, lha wong orang tua kok malah pakai bahasa kromo atau halus pada anak muda. Tapi begitulah orang desa, selalu menghargai tamu yang datang. Jalur terus turun selepas kebun kopi. Posisi air terjun memang berada di bawah kampung. Ada sungai yang berhulu di Gunung Ungaran. Karena melewati tebing maka tumpah jadi air terjun atau orang sini menyebutnya curug. [caption id="attachment_404182" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Setelah melewati deretan pohon bambu, sampai juga di Curug Indrakila. Ukurannya lumayan lah, tidak begitu tinggi tapi juga tidak pendek. Ada kolam kecil di bawahnya. Yang membuat air terjun eksotis adalah deretan pohon bambu yang mengapit di kanan dan kiri. Bagian atasnya lumayan terbuka sehingga matahari leluasa masuk dan terbias titik air jadi pelangi. Beberapa bagian sungai di depan air terjun ada yang menggenang jadi kolam. Mungkin juga banyak ikannya ya. Karena saya melihat warga kampung yang datang ke sini membawa joran dan memancing. Tapi belum dapat ikan. Mungkin harus lebih sabar. Dengan potensi yang ada, Dusun Indrakila ini bisa jadi magnet baru. Apalagi jika fasilitas penunjang wisata diperbanyak dan promosinya gencar, pasti lebih keren dibanding "desa-desa wisata buatan" yang kini lagi menjamur demi memenuhi hasrat para selfie-mania. Teguh Joko Sutrisno | Ungaran, Jawa Tengah