Inilah Perbedaan Sosok Tokoh Gatotkaca Versi India dan Jawa

Inilah Perbedaan Sosok Tokoh Gatotkaca Versi India dan Jawa (Foto Kolase) (Foto : )

Gatotkaca versi Jawa adalah manusia setengah raksasa, tetapi bukan raksasa hutan. Ibunya adalah putri Prabu Tremboko dari Kerajaan Pringgadani.Tremboko tewas di tangan Pandu ayah para Pandawa akibat adu domba yang dilancarkan Sangkuni.Ia kemudian digantikan oleh anak sulungnya yang bernama Arimba. Arimba sendiri tewas di tangan Bimasena pada saat para Pandawa membangun Kerajaan Amarta.Takhta Pringgadani kemudian dipegang oleh Arimbi yang telah diperistri Bima. Suksesi kepemimpinan kelak diserahkan kepada putra mereka setelah dewasa.Arimbi memiliki lima orang adik bernama Brajadenta, Brajamusti, Brajalamadan, Brajawikalpa, dan Kalabendana. Brajadenta diangkat sebagai patih dan diberi tempat tinggal di Kasatrian Glagahtinunu.Sangkuni dari Kerajaan Hastina datang menghasut Brajadenta bahwa takhta Pringgadani seharusnya menjadi miliknya, bukan milik Gatotkaca.Akibat hasutan tersebut, Brajadenta memberontak untuk merebut takhta dari tangan Gatotkaca yang baru saja dilantik sebagai raja.Brajamusti yang memihak Gatotkaca bertarung menghadapi Brajadenta. Kedua raksasa tersebut tewas bersama.Roh mereka menyusup masing-masing ke dalam kedua telapak tangan Gatotkaca, sehingga menambah kesaktian keponakan mereka tersebut. Setelah peristiwa itu, Gatotkaca mengangkat Brajalamadan sebagai patih baru, dengan gelar Patih Prabakiswa.Kematian Gatotkaca terdapat dalam jilid ketujuh kitab Mahabharata yang berjudul Dronaparwa, pada bagian Ghattotkacabadhaparwa.Ia dikisahkan gugur dalam perang di Kurukshetra pada malam hari ke-14. Perang besar tersebut adalah perang saudara antara keluarga Pandawa melawan Korawa.Mahabharata mengisahkan, sebagai seorang raksasa, Gatotkaca memiliki kekuatan luar biasa terutama pada malam hari.Setelah kematian Jayadrata di tangan Arjuna, pertempuran seharusnya dihentikan untuk sementara karena senja telah tiba.Namun Gatotkaca menghadang pasukan Korawa saat mereka dalam perjalanan menuju perkemahan mereka.Pertempuran berlanjut; semakin malam, kesaktian Gatotkaca semakin meningkat. Banyak prajurit Korawa yang dibunuhnya.Seorang sekutu Korawa dari bangsa rakshasa bernama Alambusa maju menghadapinya. Gatotkaca menghajarnya dengan kejam karena Alambusa telah membunuh sepupunya, yaitu Irawan putra Arjuna pada pertempuran hari kedelapan.