Kisah Menyayat Balita Yatim Piatu Ditinggal Mati Orang Tuanya Akibat Covid-19

raiden 1 (Foto : )

, saat ini, Raiden dirawat oleh neneknya Rozie Salinas. Rozie mengakan, Raiden sangat merindukan kedua orang tuanya, terutama ibunya, karena dia seorang "anak mama"."Pagi ini dia berkata kepada saya bahwa dia berharap ibunya kembali dan dia hanya ingin ibunya kembali," ujar Rozie. Mendapatkan pernyataan seperti itu, Rozie berusaha membantu Raiden untuk memahami situasi saat ini. Rozie berkata kepada Raiden bahwa kedua orang tuanya kini telah menjadi malaikat yang selalu melihat dan melindungi Raiden dan juga Rozie.Meski keduanya masih dalam masa berkabung, Rozie ingin membuat hari ulang tahun Raiden yang jatuh pada 28 November penuh dengan keceriaan.Namun, karena saat ini pandemi masih berlangsung, Rozie dan saudara perempuannya memiliki ide unik untuk merayakan ulang tahun Raiden.Ulang tahun Raiden akan dirayakan dengan konsep  drive by  di mana para tamu hanya akan berkunjung sambil tetap berada di dalam kendaraan mereka.Kisah Raiden yang kehilangan kedua orang tuanya karena Covid-19 ini tampaknya menyentuh hati banyak orang. Rozie mengatakan, ada banyak perkumpulan atau klub kendaraan yang akan datang untuk meramaikan hari ulang tahun Raiden."Ada beberapa perkumpulan truk, pesepeda, perkumpulan Mustang, mobil-mobil klasik, perkumpulan Jepp, ditambah pemadam kebakaran. Akan sangat banyak yang hadir," kata Rozie.Kisah tragis Raiden bermula ketika rekan ayah Raiden terdiagnosis positif Covid-19. Saat itu sang ayah, Adan, masih bekerja sebagai pengemudi truk. Beberapa hari setelahnya, pada 3 Juni, Adan juga terdiagnosis positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit."Petugas kesehatan berkata kepada keluarga bahwa dia merupakan salah satu dari dua pasien yang kondisi sakitnya paling berat di rumah sakit," kenang Rozie.Adan menutup usia pada 26 Juni. Saat itu, Adan berusia 33 tahun. Sang ibu, Mariah, tiba-tiba mulai merasa sakit pada 5 Oktober. Hanya beberapa jam setelah itu, Mariah dinyatakan meninggal dunia. Beberapa hari setelahnya, Rozie menerima telepon dari pihak rumah sakit yang menyatakan bahwa Mariah positif terkena Covid-19. Mariah meninggal dunia di umur 29 tahun. Saat itu dia masih bekerja sebagai seorang guru. Rozie mengatakan Mariah sewaktu masih hidup ingin membuat upacara peringatan kematian Adan. Akan tetapi, rencana tersebut tidak sempat terwujud.