Dua pilot Rusia berada dalam penyelidikan setelah mereka menggambar bentuk kelamin pria di angkasa sebagai dukungan kepada kapten tim nasional sepak bola, Artem Dzyuba yang dicoret dari tim gara-gara skandal video onani.
Dzyuba dilaporkan dicopot dari timnas setelah rekamannya masturbasi bocor ke internet, dan saat ini tengah diinvestigasi dinas keamanan.
[caption id="attachment_402456" align="alignnone" width="600"] Kapten Timnas Rusia, Artem Dzyuba yang dicoret dari tim akibat skandal video onani yang bocor di media sosial. (Foto: Daily Mail)[/caption]
Dalam video yang menjadi viral, para pilot dari maskapai Pobeda itu awalnya terbang dari ibu kota Moskow ke Yekaterinburg pada 11 November.
Menurut laporan media lokal, kru sempat meminta izin melakukan manuver di udara dengan tujuan untuk mengecek instrumen radio navigasi. Namun dalam perkembangannya pilot menggambar jalur bentuk penis sebelum terbang ke tujuan.
[caption id="attachment_402457" align="alignnone" width="600"] Manuver udara dengan menggambar bentuk penis yang dilakukan 2 pilot maskapai Pobeda diduga dilakukan pada 11 November lalu dalam penerbangan dari Moskow menuju Yekaterinburg yang mengakibatkan keterlambatan selama 20 menit. (Foto: Daily Mail)[/caption]
Seperti diberitakan Daily Mail Senin (16/11/2020), akibat manuver itu, maskapai yang merupakan bagian dari Aeroflot itu mengalami keterlambatan selama 20 menit ke Yekaterinburg.
"Ini mungkin cara kapten Pobeda menyuarakan dukungan kepada kapten timnas Artem Dzyuba yang saat ini mengalami masalah," kata juru bicara maskapai.
Tetapi, Badan Transportasi Udara Rusia kemudian mengeluarkan pernyataan mereka tengah menyelidiki "protes kelamin pria" di kota Neftekamsk.
Oleg Panteleev, Direktur Eksekutif Aviaport kepada RBC menuturkan pihaknya akan mengecek apakah kru sudah mendapat izin untuk manuver di Neftekamsk.
Pengecekan untuk menentukan cara terbang yang mereka lakukan berpotensi mengancam keselamatan lalu lintas udara, juga mengenai perilaku dan etika.
Pemimpin Redaksi avid.ru Roman Gusarov menyatakan, bentuk dukungan dari pilot Pobeda tak bisa dibenarkan dan layak mendapat hukuman berat.
Dia menambahkan bahwa tindakan menggambar alat kelamin pria itu membahayakan di tengah lalu lintas udara yang sedang tinggi.
"Selain itu, menggambar sesuatu seperti ini dan kemudian mengakuinya berarti melakukan hooliganisme," jelas Gusarov dalam editorialnya.
Secara terpisah Dinas Keamanan Rusia (FSB) menyelidiki skandal yang melibatkan striker klub Zenit St Petersburg tersebut.
[caption id="attachment_402455" align="alignnone" width="600"] Tangkapan layar video skandal onani kapten timnas Rusia Artem Dzyuba. (Foto" Daily Mail)[/caption]
Penyelidikan itu berkaitan dugaan pemerasan 5 juta dollar AS (Rp 70,2 miliar), di mana si pemeras meretas video itu dari ponsel Dzyuba.
Kapten berusia 32 tahun itu dilaporkan sudah bertemu dengan peretas yang bertanggung jawab, di mana dia menolak membayar tebusan.
Daily Mail