Paralayang adalah aktivitas yang mendebarkan sekaligus mengasyikkan. Terbang di atas alam nan indah pun menjangkau luasnya pemandangan Gunung Ungaran tentu menjadi pengalaman tak terlupakan. Bagi yang belum berpengalaman namun ingin merasakan sensasi ketinggian, bisa terbang tandem. Biayanya? Pratiwi (28) masih ngos-ngosan usai menaiki bukit. Di punggungnya ada tas besar bahkan hampir setengah tinggi badannya. Isinya, parasut untuk terbang dari puncak bukit, melayang-layang di udara, bermanuver, dan mendarat di lapangan desa.Bersama timnya setiap akhir pekan, Tiwi, begitu nama panggilannya, membuka jasa terbang tandem bagi wisatawan di kawasan Umbul Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.[caption id="attachment_401683" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Ya, terbang tandem dengan parasut kini banyak bermunculan sebagai wisata alternatif. Terutama bagi yang mengejar pengalaman baru sekaligus memacu adrenalin."Kita sudah mulai sejak tahun 4 tahun yang lalu, kebetulan kita ini satu klub olahraga dirgantara dan ada juga mahasiswa jurusan olahraga. Jadi sekalian nambah jam terbang, ya kita kerjasama dengan kawasan wisata untuk buka paket wisata terbang tandem," jelas Tiwi yang juga guru olahraga tersebut.Para atlet paralayang ini punya pengalaman dan jam terbang tinggi, tehnik yang mumpuni, serta sudah mengantungi sertifikat instruktur, sehingga paket tandem ini aman.[caption id="attachment_401684" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Sebelum tandem, wisatawan akan diberi pengarahan bagaimana harus bersikap selama pra terbang, saat start, saat berada di udara, hingga mendarat."Yang penting wisatawan ikuti saja arahan kita dan tidak panik, di luar itu nikmati saja selama terbang," katanya.[caption id="attachment_401685" align="alignnone" width="900"]