Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Di tempat ini wisatawan tidak boleh mandi karena airnya masih mendidih. Kalau mau mandi, sudah dibuatkan pipa yang terhubung ke kolam di bawahnya.[caption id="attachment_401631" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Atau bisa juga di bilik permanen yang sengaja dibuat untuk mandi pancuran. Di sini lebih hangat karena sudah berbaur dengan udara dingin. Jadi meski tetap panas tapi tak bikin kepanasan.[caption id="attachment_401633" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Karena ini air mengandung belerang maka warnanya agak kecoklatan. Panasnya air sendiri merupakan hasil proses vulkanik Gunung Ungaran yang sampai sekarang masih berlangsung.Selain wisatawan yang sekedar menikmati hawa gunung dan hangatnya air panas, ada juga yang datang ke sini khusus untuk terapi penyakit kulit. Beberapa mengakui sudah merasakan khasit kandungan mineral dari sumber air panas belerang."Dulu punya kudis dan gatal-gatal di kaki dan badan, lalu diajak saudara untuk mandi di sini, dan lama-lama sembuh. Sekarang paling tidak seminggu dua minggu sekali mandi di sini," cerita Pak Harjo, warga Kendal.[caption id="attachment_401636" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Tak hanya penyakit kulit, warga lainnya juga merasakan khasiat mandi air panas belerang yang bisa menyembuhkan rematik."Kalau badan lagi pegal-pegal begitu ya mandi di sini, sekalian cari