KROSCEK: Tabung Gas LPG Meledak Akibat Digoyang-goyang, Hancurkan 2 Orang

fi (Foto : )

Muncul di media sosial sebuah tayangan video yang disebut tabung gas LPG meledak akibat digoyang-goyang dan menghancurkan dua orang. Beredar di media jejaring sosial Facebook pada 26 Oktober 2020, dari akun atas nama Imam Sudrajat sebuah tayangan video yang diklaim tabung gas LPG meledak akibat digoyang-goyang menyebabkan hancurnya tubuh dua orang didekatnya. Dalam tayangan memperlihatkan dua orang laki-laki tengah memeriksa tabung gas. Keduanya tampak mengoyang-goyangkan tabung gas tersebut dan terjadi ledakan yang menghancurkan tubuh keduanya. Pemilik akun menyantumkan narasi dalam kolom statusnya dengan menulis: “LARANGAN KERAS!!! TABUNG GAS tdk boleh di GOYANG2, sekali pun TABUNG kosong, bisa menimbulkan LEDAKAN YG DAHSYAT!!! SEBARKAN Silahkan lihat gambar dua orang ini sedang memper baiki tabung gas yg mampet dengan cara di goyang goyang akibat nya tabung meledak ber keping2 termasuk tubuh dua orang hancur ….se x lagi hati2 tabung jangan di goyang …tolong bantu di share ya kpd yg belum tahu demi keselamatan teman & sdra kita tengkyou..” Sejak diunggah postingan mendapat beberapa tanggapan dengan 4 reaksi, 1 komentar dan sempat dibagikan 2 kali oleh pengguna Facebook lain. Lantas benarkah klaim dari akun Imam Sudrajat menyebut tabung gas LPG meledak akibat digoyang-goyang dan menghancurkan dua orang? Berikut krosceknya. Penelusuran KROSCEK ANTVklik terhadap video yang dibagikan melalui screenshot tayangan dan disematkan dalam pencarian reverse image, diperoleh hasil video merupakan hasil rekayasa digital. Video ditemukan dalam tayangan YouTube di kanal akun Tadi Bhai dengan judul “Whatapp funny” yang diupload pada 22 April 2016 silam. Dalam Video berdurasi 30 detik akun Tadi Bhai menyebut video adalah hasil buatanya menggunakan aplikasi editing video VivaVideo. Terlihat di menit awal tayangan, terdapat narasi title video “Directed By Tadi Bhai” dan di layar kanan bawah tertulis “Made With VivaVideo.” Video Tadi Bhai Menjawab pertanyaan apakah tabung gas LPG bisa meledak, penelusuran lewat kata kunci “apakah tabung gas bisa meledak”, mendekati penjelasan ditemukan pernyataan resmi oleh Unit Manager Communication & CSR, M Roby Hervindo dari Pertamina. Penjelasan dimuat situs berita makassar.tribunnews.com, berjudul “Apakah Tabung Gas Bisa Meledak? Ini Penjelasan Pertamina,” yang dimuat pada 12 Juli 2018. Dalam artikel dijelaskan, Unit Manager Communication & CSR, M Roby Hervindo angkat bicara. Dari kasus kebakaran elpiji, tidak pernah ditemukan penyebabnya tabung elpiji yang meledak baik itu bolong atau pecah). "Soalnya, tekanan di dalam tabung gas elpiji hanya 8 bar, sehingga aman. Sementara titik ledak tabung gas sendiri baru bisa meledak jika tekanannya di atas 7 ribu bar," kata Roby sapaanya. Pembahasaan yang membuat pemahaman keliru, seringkali dibahasakan tabung gas meledak. "Padahal yang banyak terjadi adalah kebocoran antara tabung dengan regulator. Ini bisa diakibatkan kualitas selang atau regulator yang kurang baik," kata lelaki berkacamata itu. Tidak hanya itu, pun kondisi dapur yang kurang berventilasi, sehingga ketika gas bocor terjadi penumpukan. "Gas elpiji lebih berat dari udara, sehingga jika bocor maka dia akan mengumpul ke bawah/lantai, kemudian berakumulasi naik ke atas. Itu sebabnya saat sosialisasi penggunaan elpiji, kami selalu menyarankan agar di dapur tersedia ventilasi yang letaknya di bawah," katanya. (Link artikel: https://makassar.tribunnews.com/2018/07/12/apakah-tabung-gas-bisa-meledak-ini-penjelasan-pertamina) Dari kroscek dan penelusuran di atas, dapat disimpulkan klaim akun Imam Sudrajat menyebut tabung gas LPG meledak akibat digoyang-goyang dan menghancurkan dua orang adalah tidak benar alias hoaks. Faktanya video merupakan hasil rekayasa digital yang dibuat sejak tahun 2016 oleh kanal akun Tadi Bhai menggunakan aplikasi editing video VivaVideo. Mengacu jenis hoaks dari First Draft, informasi termasuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. Misleading content terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi