Warga Baduy kecewa beredarnya madu palsu di pasaran, yang mencatut nama madu asli asal Baduy. Mereka berharap Pemda Lebak dapat mengantisipasi agar tidak terjadi pemalsuan lagi. Sebagian besar warga Suku Baduy selain bercocok tanam, mereka juga merupakan petani dan penghasil madu hutan yang sudah terkenal kualitas dan keasliannya . Dengan terbongkarnya pabrik pembuatan madu palsu oleh kepolisian di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, membuat sedikit lega warga Baduy. Keberadaan madu palsu tersebut juga berimbas terhadap para petani dan penghasil madu hutan di Baduy. Apalagi banyaknya madu yang mencatut dengan nama madu asli asal Baduy.Salah satu lokasi peternakan madu yang dikelola masyarakat Suku Baduy berada di Desa Kanekes, Kecamatan Lewidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Selain beternak madu secara koloni, warga Baduy juga merupakan pengahasil madu hutan yang merupakan keahlian mereka seacra trun menurun dan sudah terkenal kualitas dan keasliannya .Dengan terbongkarnya pabrik pembuatan madu palsu yang sudah menyebar keberbagai wilayah, jelas sangat merugikan dan berimbas pada penjualan madu Suku Baduy .Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija mengatakan sangat menyayangkan dengan beredaranya madu palsu ini. Apalagi madu palsu tersebut dikaitkan dan diklaim merupakan madu asli dari Baduy . Dirinya menjamin madu yang dihasilkan oleh warga Baduy merupakan madu asli. Selain itu pihaknya meminta kepada pemerintah agar dapat membantu para petani madu asal Baduy, agar tidak dipalsukan lagi .Sementara itu Wakil Bupati Lebak, Banten, Ade Sumardi, mengatakan akan melindungi para petani madu dari Baduy dengan berbagai regulasi. Hal ini salah satu upaya untuk menghindari pemalsuan dengan mengatas namakan madu asli Baduy atau madu asli Lebak.Siti Ma’rufah | Lebak, Banten
Warga Baduy Kecewa Beredarnya Madu Palsu di Pasaran
Jumat, 13 November 2020 - 19:49 WIB
Baca Juga :