Roti Jadul Semarangan Tempo Dulu Ada di Toko Oen

Roti Jadul Semarangan Tempo Dulu Ada di Toko Oen (Foto : )

Roti jadul atau kue tempo dulu yang pernah jaya pada masanya ada di sini. Toko Oen yang legendaris. Tampil klasik di era kekinian menjadikannya menonjol di antara bangunan kawasan Jalan Pemuda, Semarang. Kota Semarang menyimpan banyak peninggalan sejarah. Bukan cuma bangunan tua, tapi juga kuliner tempo dulu. Nah, ada satu kedai kuliner yang legendaris dengan kue jadul tapi tetap nikmat dikudap. Namanya Toko Oen. Meski banyak bangunan baru yang tinggi besar di sekitarnya, Toko Oen masih tetap menonjol. Bukan karena ukuran tokonya, tapi karena tampilan klasik bangunan tua yang tetap dipertahankan keasliannya. Rumah kuno ini  sangat kental dengan arsitektur bergaya Eropa abad 19, yang dibawa oleh Belanda pada masa itu. "Awalnya dulu, tahun 1910 pertama kali buka di Jogja, lalu ada cabang di Malang, Jakarta, dan Semarang. Karena anak-anaknya banyak yang sekolah ke luar negeri, yang di kota lain tak terurus, dan hanya yang di Semarang ini yang buka tahun 1936 dan tetap bertahan sampai sekarang," jelas Anna, karyawan Toko Oen. [caption id="attachment_400685" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Memasuki bagian dalam, pengunjung seakan di bawa ke masa klasik tempo dulu. Interiornya tetap dipertahankan keasliannya. Baik jendela, pintu, langit-langit, hingga penyekat antara ruangan. Termasuk kaca patri bermotif bunga. Kesan Eropa masa lalu cukup kental. Beberapa asesoris menambah kesan kuno. Seperti jam, mesin hitung kuno, meja kursi, serta lampu robyong. Makanannya sebagian besar adalah roti atau kue jadul yang pernah jaya pada masanya. Di Toko Oen, kuliner ini terus dipertahankan. [caption id="attachment_400692" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] "Meski jadul, tapi roti dan kue ini punya pecinta tersendiri, yang banyak dicari adalah kue amandel dengan leleran toping berwarna merah. Ini merupakan resep turun temurun sejak jaman Hindia Belanda dulu," jelas Anna. Roti amandel teksturnya lembut, aromanya menyeruak, dengan porsi kacang cukup banyak. [caption id="attachment_400689" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Selain roti dan kue yang sudah jadi di lama toples dan etalase, ada satu kue lain yang di Toko Oen ini dihidangkan hangat hangat. [caption id="attachment_400696" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] "Ini namanya kue poffertjes yang sering dibuat oleh nyonya Belanda pada waktu itu. Ada yang dicampur keju, ada juga yang dicampur coklat, masih satu jenis dengan pancake, tapi bentuknya bulat, dan saat dihidangkan ditaburi gula halus sebagai pemanis dan disantap bersama es krim," tambahnya. [caption id="attachment_400687" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] Biasanya, para pengunjung Toko Oen juga membawa oleh-oleh kue kering khas Toko Oen yang sangat legendaris. Disebut begitu karena sebelum menjadi resto, kue-kue kering inilah yang pertama-tama jadi identitas Toko Oen. [caption id="attachment_400697" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption] "Jenisnya macam-macam, ada pankuk, ganjel rel, bitterbollen, vurchten sorbet, dan lain-lain," ungkapnya. Kalau mau nyoba kue jadul, Toko Oen ada di Jalan Pemuda, sekitar 2 kilometer arah utara Lawang Sewu, Semarang. Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah