Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Selain roti dan kue yang sudah jadi di lama toples dan etalase, ada satu kue lain yang di Toko Oen ini dihidangkan hangat hangat.[caption id="attachment_400696" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Ini namanya kue poffertjes yang sering dibuat oleh nyonya Belanda pada waktu itu. Ada yang dicampur keju, ada juga yang dicampur coklat, masih satu jenis dengan pancake, tapi bentuknya bulat, dan saat dihidangkan ditaburi gula halus sebagai pemanis dan disantap bersama es krim," tambahnya.[caption id="attachment_400687" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Biasanya, para pengunjung Toko Oen juga membawa oleh-oleh kue kering khas Toko Oen yang sangat legendaris. Disebut begitu karena sebelum menjadi resto, kue-kue kering inilah yang pertama-tama jadi identitas Toko Oen.[caption id="attachment_400697" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Jenisnya macam-macam, ada pankuk, ganjel rel, bitterbollen, vurchten sorbet, dan lain-lain," ungkapnya.Kalau mau nyoba kue jadul, Toko Oen ada di Jalan Pemuda, sekitar 2 kilometer arah utara Lawang Sewu, Semarang.