Setelah sempat dihentikan, uji klinis vaksin Sinovac dari China kembali berlanjut di Brasil. Diduga penundaan terjadi akibat masalah politis, bukan terkait medis.Setelah sempat dihentikan selama dua hari, otoritas kesehatan Brasil, Anvisa menyatakan, uji klinis vaksin Sinovac dari China kembali berlanjut pada Rabu (11/11/2020).Ini dilakukan setelah kepolisian setempat memastikan, kematian seorang relawan uji klinis bukan akibat dari vaksin itu melainkan karena bunuh diri.Namun Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyebut, penghentian uji klinis ini sebagai sebuah kemenangan. Sebelumnya, Bolsonaro, yang sejalan dengan kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kerap mengkritik China.Bolsonaro juga menegaskan, pemerintah pusat tidak akan memesan vaksin Sinovac. Ia memilih mendukung ke vaksin AstraZeneca yang dikembangkan Oxford Institute, Inggris.Tak heran, gara-gara pernyataan Bolsonaro, Anvisa menjadi sasaran kritik sebagian kalangan di sana lantaran telah membiarkan masalah politik mencampuri proses uji klinis vaksin.Baca juga: Cerita Warga China Sudah Dapat Vaksin Covid-19, Bayar Rp1,5 JutaNamun Anvisa menegaskan, keputuan menghentikan sementara uji klinis vaksin Sinovac murni karena hal teknis, bukan masalah politik.Disebutkan, Butantan Institute, sebagai lembaga yang menggelar uji klinis, juga belum mengirim data penyebab kematian relawan, kajian dari tim independen atau laporan yang diperlukan hingga Selasa (10/11/2020).Selain di Brasil, vaksin Sinovac juga sedang menjalani uji klinis di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri sudah memesan 40 juta dosis vaksin buatan negeri tirai bambu itu.SCMP
Baca Juga :