Akademi Digital Motorsport Indonesia, Belajar Simulator Sebelum Balapan

Simulator Balap Digital Sebelum balapan di Sirkuit (Foto : )

Akademi Digital Motorsport Indonesia. ADMI menjadi ajang belajar bagi para pebalap sebelum terjun ke sirkuit untuk balapan sebenarnya. Mendidik calon pebalap membutuhkan biaya yang sangat mahal jika harus langsung latihan di sirkuit. Selain pebalap harus memiliki perlengkapan memadai mulai dari mobil balap hingga perlengkapan baju dan helm, mereka harus menyewa sirkuit untuk ujicoba di lintasan.Untuk itu P1 Academy Digital Motorsport Indonesia atau ADMI dibentuk sebagai tempat belajar bagi para pebalap muda untuk menjajal sirkuit secara digital sebelum terjun langsung ke balapan sebenarnya di lintasan sirkuit.Simulator balap digital ini itu ditujukan untuk menumbuhkan minat masyarakat terhadap olahraga balap yang belakangan lesu akibat pandemi Covid-19. Dengan berdirinya ADMI yang menyediakan simulator balap digital bagi pebalap sebelum terjun ke sirkuit ini diharapkan minat masyarakat kembali menggeluti olahraga otomotiv kembali bergairah.Apalagi hingga kini tak terlihat kejuaraan balap yang diadakan di Indonesia akibat Pandemi Covid-19. Sebagai gantinya, ajang balap virtual menggunakan simulator menjadi marak dan mulai mencuri perhatian publik. Bahkan ajang Formula 1 dan Formula E sampai pernah menggelar turnamen virtual sendiri.Ketua P1 ADMI, Irvan Bahran berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah baru bagi penggemar olahraga balap. Tak hanya kalangan profesional, masyarakat pemula juga bisa menjajal olahraga baru ini."Akademi Digital Motorsport Indonesia dibentuk karena dunia ingin pencemaran lingkungan bisa dikurangi. Salah satu solusi untuk mengurangi pencemaran dunia yaitu membuat semuanya serba digital. Selain itu balapan di sirkuit kan mahal, sedangkan di sini cukup bayar Rp150 ribu per jam. Orang yang memakai simulator ini bakal mendekati sensasi balap yang asli," ujar Ketua P1 ADMI, Irvan Bahran.Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Sadikin ‘Ikin’ Aksa mengatakan pihaknya akan segera menyampaikan kepada federasi olahraga otomotif internasional (FIA) kalau Indonesia sudah punya fasilitas Digital Motorsport.Dua bulan lalu, Ikin sudan membeberkan hal ini tepat saat teken kontrak Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) ADMI secara resmi dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora bersama IMI Pusat. Program kerjasama ini mulai beroperasi dengan lancar. Progresnya pun luar biasa dengan banyaknya peminat yang datang mencoba balapan virtual di P1 ADMI.Ada sembilan unit simulator balap atau perangkat digital motorsport di markas P1  Akademi Digital Motorsport Indonesia yang berlokasi di Kantor LPDUK (Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan) Kemenpora, Jalan Radio I Nomor 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Bukan main, dan tak main-main, P1 ADMI pun menggandeng 3 instruktur yang berasal dari kalangan pembalap nasional dengan segudang prestasi. Adalah Alvin Bahar, pembalap turing yang delapan kali menggondol juara nasional ISSOM yang menjadi salah satu mentornya.Ada juga Senna Iriawan, jawara gokart yang sudah malang melintang di sejumlah kejuaraan dunia dan Balap formula. Dan, Rinaldo SA, jagoan di pentas slalom nasional. Melihat tiga nama pembalap papan atas di kategori masing-masing, jelas kalau P1 ADMI ini dikelola secara profesional.Menurut Alvin, ADMI menghadirkan unit simulator balap dan perangkat digital. “Kecanggihan setting perangkat digital motorsport ini pastinya akan membuat para pengguna merasakan balapan nyaris serupa dengan balapan real dan dipastikan bakal nagih,” katanya.[caption id="attachment_396431" align="alignnone" width="900"] P1 ADMI ditujukan untuk menumbuhkan minat masyarakat terhadap olahraga balap yang belakangan lesu akibat pandemi Covid-19. (Foto : Istimewa)[/caption]Lain lagi cerita Senna. “Buat awam tentu saja ini hiburan dan sensasi tersendiri, apalagi di masa pandemi begini. Tapi, bagi saya sebagai pembalap, unit simulator balap ini sangat penting karena kita bisa lebih mengenal sirkuit. Beberapa tahun lalu ketika akan balapan di China, saya belum mengenal Sirkuit sama sekali, tapi sebelum menuju China, saya sempat main ke rumah Om Irvan –Tengku Irvan Bahran, kepala P1 ADMI– dan menjajal hingga bisa mengenal trek di China dari unit simulator balap di rumah Om Irvan itu. Itu sangat membantu bagi pembalap,” cerita Senna.Meski usianya belum lama di Indonesia, Irvan selaku pimpinan Akademi sangat yakin P1 ADMI ini akan berkembang pesat.“Paling utama tentu P1 ADMI membantu meningkatkan prestasi para pembalap real maupun pembalap virtual. Akademi ini juga akan mendorong percepatan industrialisasi pada olahraga otomotif,” kata Irvan.