KROSCEK: SBY: Rakyat Punya Hak Kritik Jadi “Gapapa” Demo Anarkis, Sekalian Saya Tambah Pasukan

fi sby (Foto : )

Muncul di media sosial gambar pernyataan SBY yang menyebut rakyat punya hak mengkritik jadi  “gapapa” demo anarkis, sekalian saya tambah pasukan. Beredar di media jejaring sosial Facebook, (15/10/2020) dari akun atas nama Anti Provokasi sebuah unggahan tangkapan layar video bergambar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam unggahan gambar SBY tersebut ditambahkan beberapa caption seperti tertulis dibagian paling atas, bernarasi: “BILANGNYA BOLEH MENGKRITIK TAPI MALAH DI PROVOKASI” Kemudian pada caption kedua, bernarasi: “Rakyat punya hak untuk mengkritik. Jadi gapapa kalo demo anarkis, sekalian saya tambah pasukan”. Lalu dalam postingan gambar tersebut, pemilik akun Anti Provokasi menyantumkan status dengan menulis sebagai berikut: “Emang situ jago banget dah mainnya kalo soal kerusuhan. Bisaan banget nyuruh rakyat mengkritik ali-alih mau bikin kerusuhan” [caption id="attachment_395433" align="alignnone" width="709"] Postingan akun Anti Provokasi (Screenshot Facebook)[/caption] Hingga artikel diturunkan postingan ini telah mendapat respon ramai dari masyarakat, dengan 1,1 ribu reaksi, 132 komentar dan telah  14 kali dibagikan ulang oleh pengguna Facebook. Kemudian benarkah klaim yang disebut sumber, SBY mengatakan bahwa rakyat punya hak untuk mengkritik. Jadi "gapapa" demo anarkis, sekalian saya tambah pasukan? Berikut krosceknya. Penelusuran Kroscek ANTVklik, berangkat dari tampilan tangkapan layar yang diunggah sumber, terdapat lower third tayangan video tertulis “live news PESAN SBY UNTUK PEMERINTAH”, setelah ditelusur dalam pencarian di situs web berbagi video YouTube menggunakan kata kunci “PESAN SBY UNTUK PEMERINTAH”, ditemukan pencarian teratas video versi lengkapnya. Video diupload oleh akun YouTube @fahriz vlog, berjudul “pesan pak SBY untuk pemerintah”, yang diupload pada 26 Mei 2020. Gambar tangkapan layar SBY dalam unggahan menggunakan video ini, dan penggugah menambahkan caption-caption yang diklaim sebagai pernyataan SBY dalam video. Menelisik tayangan video yang berdurasi 3 menit 58 detik ini, faktanya tidak ditemukan pernyataan SBY seperti diklaim oleh sumber. Berikut cuplikan pernyataan yang sebenarnya dalam tayangan (menit 0:56): “Jadi pesan saya adalah atau harapan lah ya kalau pesan dikira nanti berlebihan. Harapan saya rakyat punya hak untuk menyampaikan kritik pandangannya ketidaksukaannya kepada negara. Pemimpin itu kalau rakyatnya tidak suka kadang perlu itu untuk introspeksi. Jadi sekali lagi harapan saya kalau saudara-saudara saya rakyat Indonesia yang menyampaikan kritik, kritik yang proporsional, kalo statement seperti yang pemerintah berbohong tentu harus disertai bukti. Tapi silakan gunakan untuk kepentingan bangsa kita. Harapan untuk pemerintah ya tidak perlu arogan ya tidak perlu saya punya kekuasaan awas saya lakukan sesuatu nanti, begitu harusnya. BIN Intelejen tidak boleh menakut-nakuti rakyat polisi itu malah melayani rakyat dan berantas kejahatan jadi bikin hubungan yang baik negara dengan rakyat.” Video: Pesan pak SBY untuk pemerintah Dari kroscek dan penelusuran di atas dapat disimpulkan, klaim akun Anti Provokasi bahwa Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan “Rakyat punya hak untuk mengkritik, Jadi gapapa kalo demo anarkis, sekalian saya tambah pasukan” adalah tidak benar alias hoaks. Faktanya tidak ditemukan pernyataan SBY dalam tayangan video asli YouTube "Pesan SBY untuk Pemerintah" seperti dalam gambar unggahan. Mengacu jenis hoaks dari First Draft, jenis hoaks termasuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.