Muncul di media sosial cuitan dan video yang menyebut polisi Prancis menyerang muslim yang tengah berdoa di jalananYüksekova Turki.
Beredar di media layanan sosial berbasis teks Twitter dari akun atas nama @PiyushTweets1 yang membuat cuitan pada (28/10/2020) dengan bahasa asing dan menyertakan tautan video.
Berikut cuitan yang dimaksud:
“French police attacked muslims praying on the streets of Yüksekova! When India is going to come out with secularism band & when will we start similar practice in India!”
Jika diterjemahkan:
“Polisi Prancis menyerang Muslim yang berdoa di jalanan Yüksekova! Kapan India akan keluar dengan band sekularisme & kapan kita akan memulai latihan serupa di India! ”
Kemudian tautan video yang turut disertakan dalam cuitan, memperlihatkan sebuah kendaraan polisi menyemprotkan meriam air dan gas air mata kepada sejumlah orang yang tengah duduk dan berkumpul di sebuah jalanan.
Cuitan akun @PiyushTweets1 ini telah dibagikan ulang sebanyak 37 kali. Selain itu, terdapat 98 orang yang telah menyukai cuitan tersebut, diikuti dengan 16 orang memberikan komentar.
Lantas benarkah video tersebut adalah polisi Perancis menyerang muslim yang tengah berdoa dijalanan?
Berikut krosceknya.
Penelusuran Kroscek ANTVklik, lewat mesin pencarian Google, menggunakan kata kunci cuitan oleh sumber, ““French police attacked muslims praying on the streets of Yuksekova!”, tidak ditemukan dalam pemberitaan media arus utama.
Pencarian teratas mengarah ke laman indiatoday.in, dengan artikel “Fact Check: Old video of police action on Muslims in Turkey revived during recent Erdogan-Macron feud”, (29/10/2020).
India Today dalam artikelnya menemukan bahwa video viral tersebut adalah hoaks, video berasal dari Yüksekova di Turki dan bukan Prancis.
Dalam penjelasannya, indiatoday menyebut dengan bantuan InVid dan pencarian reverse image, kami menemukan bahwa beberapa situs web dalam bahasa Turki telah menerbitkan artikel mengenai insiden ini pada tahun 2012. Gambar dan video yang sama juga diposting di artikel ini.
Kejadian ini juga disebutkan baru-baru ini dalam sebuah artikel di situs berita berbahasa Inggris "AL-Monitor".
Menurut laporan ini, sekelompok siswa sekolah menengah berkumpul di Jalan Cengiz Topel di Yuksekova dan melakukan aksi duduk untuk menarik perhatian pada aksi mogok makan yang sedang berlangsung di penjara. Saat itu hari Jumat dan sholat diucapkan oleh Muslim Kurdi di jalanan. Polisi menggunakan peluru gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa dan orang-orang yang sedang salat.
Video yang sama diunggah di saluran YouTube lokal bernama "Yüksekova Haber Portali" pada 9 November 2012. Deskripsi video dalam bahasa Turki itu berbunyi, "Peristiwa yang terjadi selama 'salat Jumat sipil' di distrik Yüksekova, Hakkari menempatkan mereka yang berdoa dalam situasi yang sulit. "
(link YouTube: "Yüksekova Haber Portali")
Kita juga bisa melihat "Polis" tertulis di atas kendaraan dalam video viral - yang disebut oleh penegak hukum di Turki. Kendaraan yang terlihat di video viral yang dilengkapi dengan meriam air adalah kendaraan lapis baja "TOMA" yang digunakan untuk pengendalian kerusuhan di Turki. Kami menemukan bahwa kendaraan yang terlihat dalam video viral tersebut adalah kendaraan TOMA yang sama dengan yang digunakan oleh polisi Turki.
Dilansir en.wikipedia.org, TOMA (Turki: Toplumsal Olaylara Müdahale Aracı, Inggris: Kendaraan Intervensi Melawan Insiden Sosial), adalah meriam air lapis baja yang dirancang untuk pengendalian kerusuhan, dari sebuah perusahaan Turki, Nurol Makina. Ini digunakan oleh Polisi Nasional Turki dan Gendarmerie Turki, dan telah diekspor ke negara-negara seperti Azerbaijan, Albania, Libya, Zimbabwe, Georgia dan Kazakhstan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa video viral tersebut berasal dari tahun 2012 dan bukan dari Prancis tetapi Turki. Video yang beredar menghubungkannya dengan perseteruan yang sedang berlangsung antara Erdogan dan Macron tetapi tidak ada hubungannya.
Dengan demikian, cuitan oleh akun @PiyushTweets1 yang menyebut polisi Prancis menyerang muslim yang berdoa di jalanan Yüksekova adalah tidak benar.
Informasi termasuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.