Kreasi Imajinasi 3D di Imajin. Bikin Aja, Yuk!

Kreasi Imajinasi 3D di Imajin. Bikin Aja, Yuk! (Foto : )

Kreasi imajinasi tak akan pernah habis selama otak masih bisa diajak berpikir kreatif. Bagaimana dengan kreasi 3D alias Tiga Dimensi? Dahulu, kreasinya diwujudkan dalam kriya patung dari batu, tanah liat maupun kayu. Bagaimana dengan masa kini? Pakai saja komputer, masukkan data-datanya, lalu tekan tombol ENTER. Jadilah sosok atau figure atau sebentuk karya tiga dimensi. Bikin aja, yuk! Sore itu, penjelajahan kawasan The Breeze BSD City, Tangerang, Banten belum usai. Setelah kawasan tengah dan kolam ikan, mulailah satu demi satu gerai saya longok. [caption id="attachment_392565" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Ada yang menarik! Apa itu? Sebentuk alat cetak tiga dimensi sedang bekerja. Membangun sesosok bentuk. Ndeso! Ya, saya memang baru pertama kali melihat mesin ini dan bagaimana mesin ini bekerja. Tidak ada di kota kelahiran saya, Magelang, apalagi di ndeso saya, Sanggrahan, Wates. Saya tergelitik untuk masuk ke dalam gerai, melihat lebih dekat proses cetak 3D dan hasil cetakannya. [caption id="attachment_392549" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Beruntung ada Stefanus Hodir yang banyak menjelaskan tentang 3D Printing. Begini katanya, Suka action figure tapi harganya kurang ramah di kantong? Suka tokoh animasi tapi punya konsep berbeda dari yang dijual di pasaran? Punya tokoh idola namun tidak ada action figurenya? Atau mau buat aneka dekorasi berbentuk unik? Nah, bisa banget melirik produk 3D printing alias karya 3 dimensi hasil cetakan mesin. [caption id="attachment_392546" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Dimana bikinnya? Ke sini saja, di Imajin. Imajin, merupakan 3D Printing Experience Center pertama di Indonesia lho. Perusahaan yang berdiri sejak awal 2018 ini didirikan oleh Chendy Jaya, Stefanus Hodir dan Joselin Olivia. Berlokasi di The Breeze, BSD City, Tangerang, Banten. Itu intinya, buat kalian gak usah pusing untuk menumpahkan segala imajinasi menjadi bentuk-bentuk tiga dimensi. Nah, ini yang saya mau ceritakan banyak ke soal teknis. Pertama, tentang bahan yang digunakan. [caption id="attachment_392550" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Saat ini bahan membuat 3D printing beragam, namun yang paling umum digunakan yaitu plastik yang berbentuk seperti senar, atau biasa disebut filamen plastik. Ada 4 jenis jenis plastik yang sering digunakan yaitu Polylactid Acid (PLA), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Polyvinyl Alcohol (PVA) dan High-density Polyethylene (HDPE). Sedangkan ada satu bahan non-plastik yaitu Metal Filament yang terdapat unsur logam. [caption id="attachment_392554" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Untuk membuat sebentuk karya, penggunaan bahan-bahan ini dihargai per gram. Harganya juga bervariasi sesuai jenisnya, mulai dari Rp2.500 per gramnya. Nah, urusan desain? Terserah pemesan. Bisa membuat desain sendiri, atau meniru desain produk yang sudah ada. Kalau di sini, 3D artist-nya sudah tersedia. Yang pasti jika mendesain baru, ada ongkos jasa desainnya. Sedangkan kalau hanya meniru, bisa langsung diimitasi desainnya. [caption id="attachment_392555" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Jika bahan dan desain sudah ada, semuanya dipasang dalam mesin cetak atau 3D printernya. 3D printer ini ada yang buatan dalam negeri maupun luar negeri. Harga mesinnya beragam, berkisar mulai Rp5 juta rupiah sampai tak terhingga. Proses pembuatannya? Setelah dipilih jenis filamennya, desain produk kemudian dimasukkan ke dalam sistem mesin cetak 3 dimensi ini. Untuk bahan berbentuk filamen atau benang, salah satu Teknik yang baisa digunakan disebut Fused Deposition Modelling (FDM). [caption id="attachment_392558" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Prinsip kerjanya, filamen yang awalnya berbentuk padat ini meleleh akibat paparan suhu dan tekanan tinggi yang dihasilkan mesin. Bahan yang meleleh kemudian dicetak membentuk lapisan dan mengeras akibat peristiwa konveksi. Setelah lapisan mengeras, proses berlanjut ke lapisan berikutnya. Prosesnya berlanjut demikian hingga membentuk objek sesuai desainnya. [caption id="attachment_392559" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Desain produk yang sudah jadi selanjutnya diwarnai sesuai pesanan. Dari pengalaman membuat produk 3D printing aneka bentuk dan bahan, harga jadi benda-benda ini dimulai dari sekitar Rp700 ribu. Di berbagai negara, proses cetak 3 dimensi ini sudah maju dan digunakan untuk berbagai kebutuhan, bahkan di Cina, teknologi ini telah digunakan untuk membangun rumah lho! Jadi teknolgi 3D printing ini memang bisa digunakan untuk bahan beragam, tergantung dari tujuannya. Untuk itulah, Imajin memiliki visi agar para desainer 3D tanah air terus berkreasi turut mengembangkan dunia cetak 3 dimensi, baik di sektor manufaktur business to business (B2B) serta business to consumer (B2C). [caption id="attachment_392562" align="alignnone" width="900"] Foto: Ilustrasi Jagatnatha[/caption] Nah, buat yang sudah ada ide ingin membuat konsep action figure atau produk dekorasi, sudah terinspirasi? Sudah tahu juga kan tempatnya di mana untuk membuatnya? Silakan mendesain produk sesuai selera ya, yang perlu diingat, sesuaikan dengan bujet anda. Bikin Aja, Yuk!