Dua dari Tiga Menhan yang Ditemui Prabowo Adalah Perempuan, Ini Profil Mereka

prabowo paris2 (Foto : )

Dalam kunjungan kerja Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ke tiga negara, dua menteri pertahanan yang ditemuinya adalah perempuan dan dan tidak punya latar belakang militer. Begini profil mereka.  Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS), Austria dan Perancis sejak pertengahan Oktober. Lalu seperti apa profil ketiga Menhan yang ditemui Prabowo?

Mark Esper

[caption id="attachment_391186" align="alignnone" width="900"] Menhan RI Prabowo Subianto menandatangi dokumen kerjasama dengan Menhan AS Mark Esper (Foto: KBRI Washington)[/caption] Pertama, Prabowo bertemu dengan Menhan AS Mark Esper di Washington DC pada 16 Oktober 2020. Mark Esper sendiri menjabat sebagai Menhan AS menggantikan Jim Mattis pada 23 Juli 2019. Meski sama-sama sebagai Menhan berlatar belakang militer, Esper menyandang pangkat terakhir letnan kolonel. Sedangkan Mattis merupakan pensiunan jenderal bintang empat. Esper pernah bergabung sebagai prajurit lintas udara (linud) yang melegenda, yaitu Divisi 101. Ia terlibat dalam perang Teluk pada 1991 dan meraih Medali Bintang Perunggu. Selepas dari dunia militer, pria berusia 56 tahun ini juga pernah menjadi pelobi kontraktor militer Raytheon pada 2010.

Klaudia Tanner

[caption id="attachment_391187" align="alignnone" width="1600"] Menhan RI Prabowo Subianto bertemu dengan Menhan Austria Klaudia Tanner di Wina (Foto: KBRI Wina)[/caption] Selanjutnya, pada 20 Oktober 2020, Prabowo melanjutkan lawatan ke Austria. Di sana, ia bertemu dengan Menhan Klaudia Tanner. Berbeda dengan Esper yang berlatar belakang militer, Tanner merupakan politisi sejati. Lulusan Universitas Vienna ini mengawali karir politiknya dengan bergabung dengan Partai Rakyat. [caption id="attachment_391195" align="alignnone" width="900"] Menhan Austria Klaudia Tanner (Foto: APA)[/caption] Tanner baru dilantik sebagai Menhan Austria pada 7 Januari 2020 dan menjadikannya sebagai menhan perempuan pertama di negara itu. Meski baru 10 bulan memegang jabatan ini, Tanner sudah berhasil meremajakan salah alat utama sistem senjatanya. Pada September lalu, perempuan yang berusia 50 tahun ini sudah mengikat kontrak dengan Italia untuk pemesanan 18 unit helikopter Agusta Westland AW169 dari Italia. Armada baru ini untuk menggantikan helikopter uzur, Aérospatiale Alouette III, yang sudah memperkuat negeri itu selama 50 tahun.

Florence Parly

[caption id="attachment_391188" align="alignnone" width="900"] Menhan RI Prabowo Subianto bertemu dengan Menhan Perancis Florence Parly di Paris (Foto: KBRI Paris)[/caption] Terakhir, Prabowo bertemu dengan Menhan Perancis Florence Parly pada Rabu (21/10/2020) malam waktu setempat atau Kamis (22/10/2020) dini hari WIB. Sama seperti Tanner, Menhan Florence Parly juga tidak memiliki latar belakang militer. Ia bergabung dalam Partai Sosialis pada 1995 hingga 2005. Parly yang berusia 57 tahun,  mulai menjabat sebagai Menhan Perancis pada 21 Juni 2017, menggantikan Sylvie Goulard yang juga seorang perempuan. [caption id="attachment_391191" align="alignnone" width="900"] Menhan Perancis Florence Parly (Foto: Reuters)[/caption] Sebelumnya, Parly menjabat sebagai Menteri Anggaran di bawah pemerintahan Perdana Menteri Lionel Jospin. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Umum maskapai Air France. Selama menjabat sebagai Menhan, Parly termasuk yang tegas mendukung aksi militer AS di Irak. Bahkan saat serangan udara AS pada Januari 2020 di Baghdad yang menewaskan pemimpin Quds Iran, Qasem Soleymani, Parly mengabaikan tekanan yang menuntut penarikan tentara Perancis dari Irak. Bahkan lewat akun Twitter-nya, Parly malah menulis, telah menambah 150 pasukan Perancis di Irak.

Berita terkait

Prabowo bertemu Menhan Perancis, Perkuat Kerjasama Industri Pertahanan