news.idtoday.co , namun dalam judul artikelnya ada manipulasi yang dilakukan. Penulisan kalimat “KPU: Anggaran Minim” dihapus dan diganti dengan kalimat “KPU: Takut Gobloknya Ketahuan Kayak Bapaknya Dulu". Jadi judul artikel asli sudah mengalami suntingan. Mengutip cuplikan dalam artikel, dipaparkan, debat calon wali kota-wakil wali kota Surakarta menjadi salah satu tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dinanti. Sayangnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta tidak akan menyiarkan kegiatan tersebut secara langsung alias live.Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti mengatakan, agenda debat rencananya disiarkan salah satu televisi swasta lokal dengan metode siaran tunda. Bagi KPU, hal itu tidak menjadi persoalan. Sebab, biaya untuk mengadakan siaran langsung cukup besar."Nggak cukup anggarannya. Cukupnya cuma siaran tunda. Anggaran kami fokus untuk sosialisasi di media," katanya.Meski memutuskan untuk melakukan siaran tunda, KPU mendapat banyak tawaran dari stasiun televisi swasta nasional untuk melakukan siaran langsung. Namun, hal itu belum dapat diputuskan."Saya kurang tahu kenapa banyak yang minta (siaran) live. Ya silakan saja live, tapi kami tidak punya anggaran. Gitu aja," ucapnya.KPU, lanjut Nurul, masih mempertimbangkan protokol kesehatan dalam acara debat kandidat. Sesuai dengan aturan, hanya 50 orang yang dapat masuk ke ruangan, termasuk media. "Lha ini jadi perhatian sendiri. Kami tak ingin menyalahi aturan tersebut," papar dia.Jadi berdasar kroscek dan penjelasan, klaim akun Prabu Wicaksono yang menyebut KPU tak siarkan secara live debat calon wali kota Solo karena takut gobloknya ketahuan kayak bapaknya dulu, adalah tidak benar alias hoaks. Faktanya menurut KPU keputusan tersebut diambil karena minimnya anggaran.Informasi termasuk dalam hoaks jenis misleading content atau konten yang menyesatkan.