Dua perempuan dilaporkan ditikam berulang kali di bawah Menara Eiffel, Perancis, sambil diteriaki " Arab kotor" oleh pelaku yang juga dua orang wanita. Dua pelaku diidentifikasi berkulit putih dengan "perawakan Eropa", dalam insiden yang terjadi pada Minggu malam waktu setempat (18/10/2020).Seperti diberitakan The Sun, Rabu (21/10/2020), salah satu korban disebut ditikam hingga enam kali dan menderita luka di paru-paru, dengan yang lainnya butuh operasi di tangannya. Saksi mata mengungkapkan, mereka mendengar pelaku berteriak "Arab kotor" dan "pulanglah ke negaramu"."Hubungi nomor darurat. Orang ini menikmanya," jelas suara yang terdengar dalam video yang beredar di internet. Begitu juga ucapan "lepaskan, kau hewan buas".Dua pekerja toko yang berada dekat lokasi kejadian langsung mengintervensi serangan dan menahan salah satunya hingga polisi datang, dengan tersangka kedua langsung ditahan.Salah satu dari perempuan yang menjadi korban mengisahkan, semua berawal ketika dia meminta salah satu pelaku meminggirkan anjingnya. Korban yang disebut bernama Kenza itu kepada harian Perancis Liberation mengatakan, mereka tengah berwisata sekeluarga ke Menara Eiffel.Saat itu, total mereka adalah lima orang dewasa dan empat anak-anak, dan bermaksud melakukan tur singkat ke bagian taman di bawah menara."Saat kami berjalan, ada dua ekor anjing yang mengikuti kami. Anak-anak pun ketakutan," ujar Kenza. Sepupunya kemudian mencoba meminta si pemilik meminggirkan anjingnya. Namun, dua perempuan yang menjadi pelaku menolak, sehingga terjadilah pertengkaran.Dua pelaku dilaporkan menggunakan kalimat kotor. Kemudian pada pukul 20.00 waktu setempat, dua wanita itu ditengarai mengeluarkan pisaunya, dan mulai menyerang Kenza dan sepupunya."Salah satu dari mereka menyerang saya di bagian kepala, di bagian rusuk, di punggung, dan lengan sebelum mereka menikam sepupu saya," ungkapnya.Serangan yang menimpa Kenza dan sepupunya tersebut terjadi setelah pada hari Jumat seorang guru dipenggal oleh remaja Chechen berusia 18 tahun.Samuel Paty, dibunuh di dekat SMA Bois-d'Aulne di Conflans-Saint-Honorine, karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad. Saat itu, Paty bermaksud mengajarkan mengenai kebebasan berekspresi dan memersilakan murid yang Muslim untuk meninggalkan kelas jika tak setuju.Tapi ada satu siswa yang memilih tinggal di kelas dan mendengarkan materinya, yang kemudian dilaporkan ke ayahnya. Si ayah lalu menggalang kampanye mengecam Paty di internet, di mana dia bahkan membeberkan identitas dan sekolah tempatnya mengajar.Kemudian pada Minggu, ribuan orang di Perancis turun ke jalan mengecam pembunuhan yang dilakukan terhadap Samuel Paty. Si pelaku, diidentifikasi bernama Abdoullakh Anzarov, ditembak mati oleh polisi. The Sun
2 Perempuan Muslim Ditikam di Bawah Menara Eiffel, Diteriaki “Arab Kotor”
Kamis, 22 Oktober 2020 - 02:33 WIB
Baca Juga :