Suegernya Kupat Tahu Khas Magelang! Sssttt ... Ada Warung Favorit Pak SBY

Suegernya Kupat Tahu Khas Magelang! Sssttt ... Ada Warung Favorit Pak SBY (Foto : )

Kupat Tahu dan Magelang itu bagai dua sisi mata uang. Nggak bisa terpisahkan. Sssttt ... Ada juga yang jadi favorit Pak SBY dan keluarga loh! Nah, jelajahi kuliner Kota Magelang maka anda dan keluarga akan tersenyum kenyang. Tahu kupat sudah jadi makanan khas daerah yang dikelilingi lima gunung tersebut. Meski sebutannya ada yang berbeda, tapi yang menunya tetap tahu dan kupat beserta kuah dan bumbunya yang khas.Sebut saja tahu kupat Dompleng, Populer, Perintis, Pak Slamet, atau Tahu Pojok, serta tahu kupat tanpa merk yang berkualan keliling. Hampir di sepanjang jalan antara Kota Magelang hingga perbatasan Kabupaten Magelang dan Sleman DIY, penjual tahu kupat gampang ditemui. Termasuk juga di tempat wisata seperti Candi Mendut atau Borobudur.Tahu kupat di Magelang pada dasarnya sama. Tahu putih yang digoreng, dicampur kupat, diberi kol, taoge, bawang goreng, seledri, bumbu bawang dan cabe, lalu diguyur kuah kecap campur kacang tanah. Meski sama namun tiap warung punya model berbeda baik cara penyajian maupun kekentalan kecapnya.Tahu Dompleng di Kecamatan Blabak misalnya. Kol-nya digoreng lembaran begitu baru dipotong-potong saat disajikan. Seledrinya disajikan prasmanan sehingga pembeli bisa ambil sesukanya.Tahu populer beda lagi. Kuah kecapnya lebih kental dibanding yang lain. Dan lebih manis juga. Sajian kolnya bisa minta goreng atau mentah sesuai selera.[caption id="attachment_389967" align="alignnone" width="600"] Foto: Berita Tagar[/caption]Nah, kalau Tahu Kupat Pojok kuahnya lebih cair, manis tapi ada taste asamnya. Kol-nya disajikan dalam bentuk irisan tipis mentah dan dicampur taoge."Bedanya lagi, tahu kupat di sini juga ditambahi bakwan sebagai pelengkap. Cabenya langsung digerus bersama kacang dan bawang lalu diguyur kuah kecap," kata Mbah Sri, salah satu peracik tahu kupat.Salah satu yang sempat jadi trademark tahu kupat adalah bungkusnya. Terutama yang berjualan di deretan warung samping Masjid Agung Alun-Alun Kota Magelang. Jadi kalau ada yang mau bawa oleh-oleh tahu kupat, penjual membungkusnya dengan daun yang dilapisi kertas koran Cina yang berhuruf kanji. Hingga tahun awal 2000-an bungkus ini masih dipakai.Tapi ... sekarang setelah era koran berganti digital, surat kabar berhuruf kanji ikutan bubar. Penjual Tahu Kupat pun menggantinya dengan kertas minyak coklat.Soal rasa, tahu kupat cenderung manis karena memakai kuah gula kelapa yang diramu dengan rempah. Tambahan kacang tanah bisa memberi variasi gurih. Selain iti masih ada tambahan bumbu bawang dan cabe yang menambah sedap.[caption id="attachment_389940" align="alignnone" width="600"] SBY berada di Kota Magelang dalam rangka safari HUT RI ke-72, Senin (21/8/2017). Warung ini sudah menjadi menjadi langganan SBY sejak menjalani pendidikan di Akademi Militer Magelang. Foto: Metro Jateng[/caption]O ya, ada satu warung tahu kupat yang legendaris. Namanya Tahu Pojok. Selain sudah buka sejak tahun 1942, warung Tahu Pojok juga jadi langganan para Jenderal TNI yang dulu pernah mengenyam pendidikan di Akmil Magelang. Salah satunya adalah Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, Presiden RI ke 6.[caption id="attachment_389936" align="alignnone" width="900"]