Muncul di media sosial sebuah unggahan pernyataan Said Aqil Siradj yang menyebut Jokowi adalah cucu Nabi Musa.
Beredar di media jejaring sosial Facebook postingan dari akun bernama Buzzer Rupiah yang juga dibagikan dalam sebuah Grup Facebook Rakyat Bersuara.
Unggahan yang diposting pada 17 Oktober 2020 ini memperlihatkan foto Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dengan narasi:
“AQIL SIJOJ : Pak Jokowi itu Cucu Kandung Nabi Musa, Coba Tanya Baik-Baik Pasti Beliau Mengakuinya”.
(“SIJOJ” maksud sumber disasar adalah Siradj)
Kemudian pemilik akun juga menyantumkan status dalam unggahannya dengan menyebut:
“COBA Tanya baik”. CUCU FIR’aun kah dia Kira” NGAKUI GK dia.”
[caption id="attachment_389171" align="alignnone" width="609"] Postingan akun Buzzer Rupiah. (Screenshot Facebook)[/caption]
Hingga artikel ini dibuat, unggahan telah mendapat respon publik dengan 8 reaksi dan 4 komentar.
Lantas benarkah klaim sumber bahwa Said Aqil Siradj menyebut Pak Jokowi itu cucu kandung Nabi Musa, coba tanya baik-baik pasti beliau mengakuinya?
Berikut krosceknya.
Penelusuran Kroscek ANTVklik, lewat mesin pencarian Google, dengan kata kunci Said Aqil Siradj sebut Jokowi cucu Nabi Musa, tidak ditemukan dalam artikel media manapun.
Kemudian penelusuran foto Said Aqil seperti dalam postingan, lewat reverse images search diperoleh gambar yang identik mengarah pada beberapa cuitan akun Twitter di antaranya, akun @chuzny_m.
Sumber unggahan akun Facebook Buzzer Rupiah, mengambil dari tangkapan layar yang sama seperti akun Twitter @chuzny_m. Namun dengan judul narasi yang berbeda.
Berlanjut penelusuran tangkapan layar gambar Said Aqil, setelah mengklik akun Twitter @chuzny_m, ternyata gambar tersebut adalah tayangan video perbincangan yang diposting di akun Twitter @NewsmakerMedcom, pada 11 Maret 2019, berjudul "Kiai Said: Jangan Panggil Kafir Untuk Non-Muslim"
Dalam video berdurasi 1 menit 59 detik tersebut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Kiai Said Aqil Siradj menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara damai yg berlandaskan pancasila bukan negara agama. Adanya sikap diskriminatif antar umat beragama harus selalu kita hindari.
“NU sejak tahun 36, Muktamar di Banjarmasin memutuskan bahwa Indonesia ini adalah Darussalam bukan Darul Islam, negara damai artinya disini bukan negara agama.” Demikan salah satu cuplikan pernyataan Said Aqil dalam tayangan.
Di antara pembahasan dalam episode tersebut adalah larangan memanggil kafir bagi Non-Muslim.
Said Aqil sama sekali tidak menyebut bahwa Jokowi merupakan cucu Nabi Musa, seperti diklaim dalam postingan Facebook.
https://twitter.com/NewsmakerMedcom/status/1104972352129982464
Berdasarkan kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan unggahan dari akun Facebook Buzzer Rupiah dengan klaim Jokowi merupakan cucu kandung Nabi Musa adalah tidak benar alias hoaks.
Mengacu jenis hoaks dari First Draft, informasi termasuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.