Raja-raja Timor berjumlah 50 orang baik dari Timor barat maupun Timor timur melakukan pertemuan serta pembentukan Dewan Adat Timor. Ini adalah upaya melestarikan adat dan tradisi suku Timor agar tidak digerus modernitas. Juga, melindungi serta memperjuangkan hak-hak sosial, ekonomi termasuk hak atas tanah serta kandungan di perut bumi Timor.
Ada 50 orang keturunan Raja Timor baik itu raja dari Timor barat serta raja dari Timor timur menggelar silaturahmi guna menyatukan persepsi agar tidak ada perbedaan di antara para turunan raja-raja.
Selain itu, pertemuan ini juga membentuk Dewan Adat Timor. Tujuannya melestarikan adat istiadat suku Timor agar tidak punah digerus peradaban kini.
[caption id="attachment_389011" align="alignnone" width="900"] Foto: Frits Floris | ANTV[/caption]
Pertemuan ini digelar di kediaman Abilio Soares. Kedatangan para raja disambut tarian Likurai yang ditarikan para remaja putri serta pasukan pengawal kerajaan yang membawa ayam jago merah serta sopi atau minuman tradisional NTT sebagai simbol kesatria serta persaudaraan.
[caption id="attachment_389012" align="alignnone" width="900"] Foto: Frits Floris | ANTV[/caption]
Semua raja dipersilakan duduk melingkar di atas selembar tikar anyaman daun lontar mengikuti tutur adat.
Setelah itu para raja meludahi sebuah batu sebagai simbol kebersamaan dan tidak adanya perbedaan diantara raja Timor barat dan raja Timor timur.
Kehadiran mereka semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat adat serta bersama-sama pemerintah membangun daerah Timor dari berbagai ketertinggalan seperti pendidikan dan infranstruktur yang jauh kalah dibandingkan daerah-daerah lain di wilayah Indonesia.
Selain itu ritual adat juga dilakukan dengan penyembelihan 2 ekor ayam jantan berwarna merah serta melakukan minum sopi sebagai simbol kebersamaan dan kekeluargaan.
Dua ekor ayam jantan merah yang telah disembilh ini lalu dibelah dan bagian perut terutama usus ayam diperiksa untuk mengetahui apakah kehadiran serta niat mulia para raja-raja ini tulus atau tidak untuk melestarikan budaya Timor serta memperjuangankan hak adat Timor.
Akhir ritual adat dilaksanakan makan sirih bersama sebagai simbol kebersamaan dan kekeluargaan serta tidak ada kepentingan individu atau kelompok tertentu dalam tujuan melestarikan hak-hak adat Timor.
[caption id="attachment_389014" align="alignnone" width="900"] Foto: Frits Floris | ANTV[/caption]
Eriko Gueter, deklarator Dewan Adat Timor mengatakan dalam pembentukan Dewan Adat Timor ini tercetus setelah ditemukannya kuburan Raja Sonbai III, Raja Timor yang saat itu berjuang melawan penjajah. Selama ini tidak diketahui pasti di mana lokasi pemakaman Raja Sonbai III hingga akhirnya ditemukan.
Frits Floris | Kupang, Nusa Tenggara Timur